
SERAYUNEWS – Terkait dengan tempat relokasi bagi pedagang pasar Perja yang terbakar pada 3 Juni lalu, para pedagang pasar tersebut sepakat agar relokasi untuk pasar darurat berada di Jalan Pramuka atau depan pasar Perja yang terbakar.
Meski begitu, para pedagang juga berharap pemerintah dalam segera membangun pasar darurat dan memasilitasi pembangunan pasar darurat tersebut. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan pedagang pasar sayur Mustofa.
Menurutnya, ada beberapa hal yang diharapkan oleh para pedagang sebelum menempati pasar darurat, termasuk para pedagang ini tetap diizinkan untuk berjualan di sekitar pasar yang terbakar sembari menunggu pembangunan pasar darurat.
Hal ini dilakukan agar perekonomian para pedagang tetap berjalan, sebab kehidupan masih harus terus berlangsung. “Kami juga meminta pemerintah untuk memasilitasi pada pihak perbankan agar para pedagang korban pasar terbakar inimendapatkan keringanan, minimal mereka mendapatkan penundaan angsuran, sebab banyak pedagang yang memiliki tanggungan di perbaknan,” ujarnya.
Selain itu, pedagang juga meminta pemerintah menertibkan pedagang untuk masuk ke dapan tempat relokasi saat pembangunan pasar darurat sudah selesai, tidak ada pedagang yang masih tetap berjualan emperan di sekitar lokasi pasar yang terbakar.
“Kami juga berharap pembagian los pasar darurat nanti disesuaikan dengan pengelompokan jenis dagangan, sehingga menjadi seragam dan memudahkan langganannya. Kami juga minta penjagaan, sebab pasar darurat itu kan terbuka,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Indagkop dan UMKM Banjarnegara Adi Cahyono mengatakan, pemerintah melalui Dinas Indagkop dan UMKM sudah melakukan pertemuan dengan para pedagang, termasuk juga dengan jajaran Muspika Purwareja Klampok, dalam pertemuan itu para pedagang juga sepakat untuk lokasi relokasi berada di Jalan Pramuka atau tepat di seberang pasar yang terbakar.
“Kami juga turut prihatin atas musibah ini, namun kita semua harus bangkit, Pemerintah sudah menetapkan masa tanggap darurat agar para pedagang tetap bisa berjualan. Kami juga akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan dunia perbankan seperti yang diharapkan para pedagang,” ujarnya.
Menurutnya, koordinasi dengan pihak berbankan ini sangat diperlukan, sebab sebagian besar para pedagang di pasar tersebut memiliki tanggungan untuk modal usaha, khususnya dalma masalah keringanan angsuran dari nasabah yang beraktifitas di Pasar Perja.
“Intinya kami siap membantu dan memasilitasi, kami juha terus berupaya agar pembangunan pasar darurat segera dilakukan, sehingga para pedagang tetap bisa berjualan demi perputaran ekonomi keluarga,” ujarnya.
Seperti diketahui, akibat kebakaran pasar yang terjadi pada 3 Juni lalu, 922 petak lapak pedagang pasar terbakar, akibatnya lebih dari 722 pedagang pasar tersebut kehilangan tempat usahanya.