Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat menyatakan terapi plasma konvalensen untuk pasien Covid-19 memiliki kesembuhan 99 persen. Terapi pengobatan ini dilakukan dengan memanfaatkan antibodi penyintas Covid-19 yang sudah sembuh untuk diberikan kepada pasien yang masih sakit.
Untuk itu, para penyintas virus Corona yang telah sembuh diharapkan bisa mendonorkan darahnya untuk pengobatan pasien lain.
Di Cilacap sendiri, saat ini belum ada penyintas covid-19 yang mendonorkan darahnya untuk digunakan plasma konvalensen. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, Jumat (11/12/2020).
“Di Cilacap belum ada yang mendonorkan,” katanya.
Meskipun demikian, Satgas Covid-19 Kabupaten Cilacap akan mensosialisasikan kepada pasien Covid-19 yang sudah sembuh, untuk bisa mendonorkan darahnya bagi kesembuhan pasien lainnya.
“Ya kami akan melakukan sosialisasi agar pasien yang sembuh akan mendonorkan darahnya, untuk diambil plasmanya dan dijadikan pengobatan pada pasien positif Covid,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Cilacap dr Yuyung Budiwaskito mengatakan, apabila seseorang terinfeksi oleh virus, maka akan menghasilkan antibodi terhadap virus tersebut. Plasma antobodi ini yang akan dijadikan terapi plasma konsvalensen bagi pasien Covid-19.
“Sekarang bagaimana mendapatkan plasma konvalensen, maka kita mohon pasien eks Covid, pasien yang sembuh dari Covid mau mendonorkan darahnya untuk kita ambil plasmanya,” ujarnya, seperti dikutip saat siaran radio Bercahaya FM Cilacap, Jumat.
Namun tidak semua penyintas Covid-19 bisa mendonorkan darahnya untuk terapi konvalensen. Ada beberapa persyaratan pendonor, diantaranya usia 18-60 tahun, tidak memiliki penyakit seperti diabetes, jantung, maupun stroke.
Selain itu, diutamakan bagi laki-laki dan semua golongan bisa mendonorkan darahnya dengan menunjukan bukti pernah terkena Covid-19.
Penyintas Covid tersebut bisa mendonorkan darahnya tidak lebih dari 3 bulan atau 12 minggu setelah dinyatakan sembuh.
“Persyaratan ini agak sulit, tetapi ini memang sudah merupakan suatu alternatif pengobatan Covid, dan banyak yang sembuh,” ujarnya.
Saat ini di Cilacap masih tahap persiapan, karena masih kesulitan untuk mencari pendonor. Untuk itu, pihaknya sangat berharap kepada para penyintas Covid-19 untuk mendonorkan darahnya agar diambil plasmana, demi pengobatan pasien Covid-19 yang berat.
Dr Yuyung mengatakan jika nantinya masing-masing pendonor hanya sekali bisa mendonorkan plasma darahnya. Sekali donor dibutuhkan sekitar 450 cc, dan hanya menghasilkan plasma sekitar 200 cc.
Plasma tersebut akan digunakan untuk penyembuhan pasien. Satu pasien membutuhkan 2-3 pendonor untuk terapi plasma konvalensen.