SERAYUNEWS-Menjelang bulan Ramadan 1446 H, Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) Kabupaten Cilacap akan melakukan inspeksi ke sejumlah pasar di wilayah Cilacap. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, Sigit Widayanto, mengungkapkan bahwa tim akan mengambil sampel-sampel makanan untuk diuji. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa pangan yang beredar di pasar aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin pemerintah hadir dalam menjaga keamanan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat, terutama menjelang Ramadan. Terdapat berbagai alat, seperti rapid test kit, yang digunakan untuk mengetes kandungan pangan yang berbahaya,” ujarnya, Sabtu (22/2/2025).
Sigit juga mengungkapkan, bahwa beberapa temuan bahan pangan berbahaya pada tahun sebelumnya seperti bawang putih yang mengandung residu pestisida. Lalu, teri nasi asin dan cumi asin yang mengandung formalin, serta krupuk soto bundar yang terdeteksi mengandung rodamin B.
“Selain itu, ada juga temuan lainnya seperti cincau hitam yang mengandung formalin dan tahu kuning yang mengandung metil yellow,” imbuhnya.
Lanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan, sebagian besar produk dengan kandungan berbahaya ini berasal dari luar Cilacap, meskipun ada dua produk, yaitu krupuk soto bundar dan cincau hitam, yang berasal dari daerah setempat.
“Beberapa temuan sudah ditindaklanjuti oleh instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Balai POM. Bahkan, untuk kasus tahu yang mengandung metil yellow, sudah diproses secara hukum,” tambah Sigit.
Sementara itu, mengenai ketersediaan bahan pangan, Sigit memastikan bahwa secara umum pasokan bahan pangan pokok di Kabupaten Cilacap aman.
Selain itu, dalam rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan, disampaikan bahwa sembilan bahan pokok, termasuk beras, minyak goreng, daging, dan telur, tersedia lebih dari cukup.