SERAYUNEWS-Sejumlah pengurus dan Pimpinan Cabang Satuan Relawan Indonesia Raya (PC Satria) Banjarnegara mendorong ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sudaryono untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jateng periode 2024-2029.
Desakan majunya Sudaryono sebagai bakal calon gubernur Jateng ini tidak lepas dari keberhasilan Jateng memenangkan pasangan Prabowo – Gibran dalam Pilpres 14 Februari lalu. Padahal Jateng lebih dikenal dengan istilah kandang banteng.
Ketua PC Satria Banjarnegara Muhammad Ali mengatakan, dukungan dari Banjarnegara ini muncul setelah adanya pertemuan dengan beberapa pengurus Satria Banjarnegara. Dia mengatakan, hampir seluruh pengurus dan kader dari PC Satria Banjarnegara menghendaki Ketua DPD Gerindra Jateng maju di Pilgub Jateng.
“Untuk itu, kami bersama dengan para relawan dan kawan-kawan Satria Banjarnegara menghendaki agar Mas Dar (sapaan Sudaryono) untuk maju sebagai cagub pada Pilkada Jateng 2024 ini,” katanya.
Menurutnya, Sudaryono menjadi sosok muda yang mumpuni dan memenuhi aspek sebagai pemimpin, selain berpengalaman. Meski masih muda sudah memiliki kemampuan politik yang luar biasa, termasuk kekuatan jaringan baik nasional maupun internasional. Sehingga, Satria Banjarnegara menilai Mas Dar sangat pas untuk memimpin Jateng.
Tak hanya itu, dia juga mengakui nama Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Sudaryono ini muncul dari lapisan bawah dan mendesak untuk maju dan menjadi kandidat terkuat untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Jateng tahun 2024.
“Kami menilai sementara ini kami menilai yang pas untuk dicalonkan sebagai Gubernur Jateng dari Partai Gerindra ya Mas Dar,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam kancah politik, Mas Dar dinilai sangat sukses memimpin Partai Gerindra di Jateng. Termasuk sukses memenangkan pasangan calon Presiden pada Pilpres 2024 di Jateng, meski Jateng bukan sebagai wilayah basis Partai Gerindra. Artinya ada komunikasi yang sangat baik dari kepemimpinannya.
“Mas Dar sangat cocok, selain pekerja keras dan cerdas, dia juga sosok yang mampu melakukan komunikasi dengan baik hingga ke tingkat grassroot. Sehingga memunculkan karakter kepemimpinan yang ngayomi, ngayahi, dan ngayemi khas pemimpin Jawa,” katanya.