SERAYUNEWS -Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Cilacap menggelar konsolidasi internal dan doa bersama di Desa Bulusari, Kecamatan Gandrungmangu, Minggu (29/6/2025).
Agenda ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momen penting untuk menyatukan arah perjuangan ideologis dan strategi kaderisasi partai.
Mengangkat tema: “Kekuatan Kita Harus Bersumber kepada Kekuatan Rakyat, Tetap Apinya Semangat Kita,” acara ini dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDIP Cilacap Taufik Nurhidayat dan dihadiri anggota Fraksi DPRD, pengurus DPC, serta seluruh kader dari PAC se-Dapil 2.
Dalam arahannya, Taufik menegaskan bahwa konsolidasi bukan sekadar kegiatan rutin. Ia menyebutnya sebagai ruang menyatukan pikiran, menyegarkan kembali semangat perjuangan sesuai gagasan Bung Karno.
“Konsolidasi adalah menyatukan pikir. Kita masuk partai dan kita menjadi orang terhormat, pengurus partai di tingkatannya sampai anak ranting. Supaya tidak keluar dari konsep, dari pokoknya, apa ide-ide gagasannya Bung Karno,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya penguatan struktur partai di tingkat paling bawah, termasuk pengurus desa dan RT/RW, sebagai ujung tombak penyambung aspirasi rakyat.
“Kalau tidak bonding pengurus di tingkat bawah, bagaimana masyarakat tahu bahwa PDI Perjuangan jadi partai penyalur lidah rakyat?” tegas Taufik.
Taufik juga mengingatkan seluruh kader untuk mawas diri dan kembali pada esensi pengabdian sebagai pengurus partai.
“Pengurus, kata dasarnya ‘urus’. Maka sanggupkah mengurus diri sendiri, kemudian mengurus partai? Kalau tidak, biarkan mereka yang sanggup mengurus partai ini,” katanya lugas.
Taufik tak menutup mata terhadap dinamika politik dan capaian PDIP Cilacap pasca reformasi. Ia menyebut partainya pernah mencapai 17 kursi DPRD, dan kini sedang menyiapkan strategi untuk bangkit kembali.
“Sudah pernah melenting PDI Perjuangan dengan gala ideologi dan bonding dengan masyarakat, maka insya Allah melenting di arah sama. Bukan barang sulit, tapi juga tidak dianggap mudah,” ungkapnya penuh keyakinan.
Acara berakhir dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan penguatan semangat kolektif. Bagi Taufik, politik adalah ruang gotong royong, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
“Maka inilah perjuangan gotong royong bersama pengurus partai, yang nanti menjadi kader-kader militan, menjadi partai pelopor. Rakyat nanti sebagai pemegang saham, bahkan saham semuanya. Maka PDI Perjuangan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” pungkasnya.