SERAYUNEWS- Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam transaksi digital menawarkan kemudahan dan kecepatan.
Cukup dengan memindai kode QR, pembeli dapat menyelesaikan pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.
Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat risiko yang dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi belakangan ini adalah penggunaan bukti transfer palsu. Pelaku biasanya menunjukkan tangkapan layar pembayaran yang telah dimanipulasi.
Bahkan, mengganti kode QRIS asli dengan kode palsu, sehingga dana justru masuk ke rekening penipu, bukan ke rekening pedagang.
Maraknya kasus ini sejalan dengan semakin luasnya penggunaan QRIS dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaku kejahatan selalu mencari celah untuk menjalankan aksinya, termasuk dalam kemudahan transaksi digital lewat QRIS.
Meskipun sistem QRIS tergolong aman, masih ada sejumlah cara untuk menipu. Berikut ini beberapa modus penipuan QRIS yang paling sering terjadi.
1. QRIS Palsu
Pelaku membuat kode QR palsu dan menempelkannya di tempat pembayaran resmi, seperti di meja kasir restoran atau toko.
Jika konsumen tanpa sadar memindai QR palsu ini, dana akan masuk ke rekening penipu, bukan ke merchant sebenarnya.
Tips Mencegah: Selalu pastikan keaslian kode QR. Bila perlu, tanyakan langsung kepada staf atau kasir sebelum melakukan pembayaran.
2. Donasi Palsu melalui QR Code
Penipu menyebarkan kode QR untuk donasi yang terlihat meyakinkan, misalnya untuk bantuan bencana atau kegiatan amal. Namun, dana justru masuk ke rekening pribadi pelaku.
Tips Mencegah: Pastikan hanya berdonasi melalui lembaga yang kredibel dan platform resmi. Hindari memindai QR dari sumber yang tidak dapat diverifikasi.
3. Bukti Transfer QRIS Palsu
Pelaku mengklaim telah melakukan pembayaran menggunakan QRIS dan menunjukkan bukti transfer palsu, seperti tangkapan layar yang diedit.
Pedagang yang tidak waspada bisa tertipu jika tidak memverifikasi saldo atau riwayat transaksi.
Tips Mencegah: Selalu periksa riwayat transaksi langsung di aplikasi pembayaran sebelum menyerahkan barang atau layanan.
4. Modifikasi QR dengan Tautan Phishin
Penipu membuat QR code yang mengarahkan pengguna ke situs phishing saat pemindaian. Di situs tersebut, korban perlu memasukkan data pribadi yang kemudian pelaku curi.
Tips Mencegah: Hati-hati jika QR code membuka tautan ke situs web. Jangan sembarangan memasukkan informasi pribadi ke situs yang tampak mencurigakan.
Agar terhindar dari penipuan yang melibatkan transaksi QRIS, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu terapkan.
1. Periksa Notifikasi Langsung dari Aplikasi Resmi
Jangan mudah percaya hanya dengan tangkapan layar yang pembeli tunjukkan. Screenshot sangat mudah dimanipulasi.
Selalu pastikan pembayaran melalui aplikasi resmi seperti e-wallet, mobile banking, atau mesin kasir.Pembayaran yang sah akan otomatis memunculkan notifikasi dari sistem.
2. Aktifkan Notifikasi Suara atau Getar
Beberapa aplikasi e-wallet dan kasir digital telah memiliki fitur suara atau getaran sebagai penanda jika pembayaran berhasil. Fitur ini sangat berguna, terutama saat melayani banyak pelanggan sekaligus.
Dengan adanya notifikasi suara, kamu tidak perlu terus-menerus mengecek layar untuk memastikan pembayaran masuk.
3. Jangan Terburu-buru saat Melayani Pembeli
Dalam situasi ramai, pedagang kerap terburu-buru menerima bukti pembayaran tanpa verifikasi.
Ini membuka peluang bagi penipu untuk beraksi. Selalu luangkan waktu sejenak untuk mengecek notifikasi sebelum menyerahkan barang atau jasa.
4. Cocokkan Nama Pengirim dan Jumlah Transfer
Jika merasa ragu, mintalah pembeli menyebutkan nama akun pengirim dan jumlah uang yang dikirim. Setelah itu, cocokkan dengan data yang muncul di aplikasi.
Penipu seringkali hanya menunjukkan bukti tanpa memeriksa kecocokan data. Bila ada ketidaksesuaian, kamu berhak menolak transaksi.
5. Gunakan QRIS dari Penyedia Resmi
Pastikan kode QRIS yang kamu pakai berasal dari penyedia terpercaya seperti di bawah ini.
Dengan QRIS resmi, transaksi lebih aman, riwayat pembayaran jelas, dan bisa dilacak. Hindari penggunaan QR dari sumber yang tidak jelas.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, pelaku usaha dapat meminimalkan risiko penipuan QRIS serta menjaga kepercayaan pelanggan dalam transaksi digital.***