SERAYUNEWS– Skuad Garuda Pertiwi Muda tampil melakukan perlawanan dalam laga perebutan juara tiga AFF U-19 Women’s Championship 2023. Tim Merah Putih akhirnya takluk atas Myanmar, lewat drama adu penalti di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu (15/7/2023) petang.
Pelatih Kepala Tim U-19 Wanita, Rudy Eka Priyambada, mengapresiasi para pemainnya. Mereka telah berjuang mati-matian pada perebutan juara ketiga melawan Myanmar di ajang sepakbola bergengsi tingkat Asean tersebut. Pihaknya meminta maaf, tidak bisa menjadi juara ketiga di ajang ini.
“Tapi saya mengapresiasi para pemain yang sudah bermain sepenuh hati, bertanggung jawab dan maksimal. Karena dengan persiapan yang tidak lama dan masa jeda satu hari kemarin, saya kira kita sudah melakukan yang terbaik untuk pertandingan hari ini,” ungkapnya dikutip serayunews.com dari laman PSSI, Minggu (16/7/2023).
Menurut Rudy Eka, kepengurusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir tak membebani tim ini. “Apapun hasilnya, sudah ada pekerjaan rumah untuk federasi dan kemarin juga beliau sudah bilang sendiri, tidak akan membedakan sepakbola wanita dan pria,” tutur dia.
Pihaknya sangat berharap sepakbola wanita ke depan bisa lebih baik.
Ajang AFF U-19 Women’s Championship 2023 menjadi tonggak kebangkitan sepakbola wanita Indonesia. Dia berharap, nantinya mulai bisa melakukan pemusatan latihan (TC) di luar negeri atau TC jangka panjang. “Yang terpenting adalah kompetisi,” tegasnya.
Mengenai kompetisi, salah satu punggawa Tim U-19 Wanita Indonesia, Marsela Yuliana Awi satu suara dengan pelatihnya. “Ya semoga ke depan ada kompetisi atau liga. Supaya bisa mendapatkan pilihan pemain yang lebih banyak, bukan hanya dari Persis saja,” ungkapnya.
Hal ini karena tak ada liga, pemain yang didapat ya dari situ-situ saja.
Tidak berkecil hati, walau menyelesaikan turnamen dengan berada di posisi keempat, dari tim ini lahir pencetak gol dan pemain terbaik sepanjang berlangsungnya gelaran tersebut. Claudia Alexandra Scheunemann sukses menggondol dua titel tersebut.
Empat gol dari gadis berusia 14 tahun itu sepanjang turnamen berlangsung. Sementara pada laga perebutan juara tiga, Indonesia dikejutkan gol lebih dahulu dari Myanmar, yang dicetak Yin Loon Eain pada menit ke-30. Gol balasan penyeimbang baru datang di menit ke-50 melalui titik putih oleh Marsela Yuliana Awi.
Laga berakhir seri 1-1 di waktu normal. Begitu pula dalam dua kali perpanjangan waktu. Tapi keberuntungan tak berpihak pada Awi dan kawan-kawan. Mereka harus takluk 2-4 dalam drama adu penalti. Indonesia hanya bisa mencetak dua gol dari empat kesempatan yang ada. Sementara Myanmar melakukannya dengan sempurna.
Dari sisi pemain, Marsela Awi menilai ini pertandingan yang luar biasa. Dia mengaku bangga dengan teman-teman yang sudah berjuang mati-matian. “Puji Tuhan kita tidak kalah di waktu normal, namun di drama adu penalti. Mungkin karena kurang persiapan, dengan kiper dan kondisi kiper, tapi semuanya luar biasa,” ujarnya.