SERAYUNEWS – PLTA Mrica milik PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica, Banjarnegara, kembali mencuri perhatian dunia.
Kali ini, delegasi Republik Madagascar bersama perwakilan Kementerian ESDM dan GIZ Jerman melakukan kunjungan langsung ke lokasi, Jumat (4/7/2025). Mereka datang untuk belajar dari keberhasilan Indonesia dalam digitalisasi pembangkit dan transisi energi terbarukan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (SSTC DRE Madagascar), dalam proyek Renewable Energy Minigrids in South-South Triangular Cooperation in Indonesia (ENTRI).
Program ini memperkuat kolaborasi antarnegara dalam pengembangan energi bersih yang berkelanjutan.
Spesialis Tata Kelola Pembangkit PT Indonesia Power UBP Mrica, Toha Hasimi, menegaskan pentingnya sinergi internasional dalam mempercepat transisi energi bersih dan menyebarkan praktik terbaik Indonesia ke dunia.
“PLTA Mrica bukan hanya pembangkit listrik, tapi juga laboratorium hidup dan tempat praktik terbaik, mulai dari energi bersih, digitalisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Kami bangga bisa berbagi pengalaman kepada sahabat-sahabat dari Madagascar, dan berharap apa yang kami lakukan di sini dapat menjadi inspirasi yang relevan dan aplikatif,” katanya.
Rombongan delegasi berkesempatan meninjau langsung Control Room PLTA PB. Soedirman, tempat sistem kendali digital diterapkan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Mereka juga menjelajahi Virtual Power Plant (VPP)—inovasi unggulan yang memungkinkan simulasi dan kontrol pembangkit secara virtual dan real-time.
Teknologi ini membuka peluang besar bagi implementasi sistem serupa di Madagascar, khususnya dalam pengembangan minigrid dan mikrohidro untuk daerah terpencil.
Lebih dari sekadar inovasi teknologi, kunjungan ini juga menyoroti bagaimana PLN IP UBP Mrica mendorong kesejahteraan warga sekitar.
Melalui pendampingan UMKM, pelatihan keterampilan, dan pembukaan lapangan kerja lokal, pembangkit ini turut menopang ekonomi masyarakat.
Kolaborasi antara Indonesia, Madagascar, dan Jerman melalui program SSTC DRE dan ENTRI membuktikan bahwa transisi energi bukan hanya soal teknologi, tapi juga pertukaran pengetahuan dan pemberdayaan sosial.
Kunjungan ini mempertegas posisi PLTA Mrica sebagai inspirasi global, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia mampu memimpin arah baru pembangunan energi terbarukan yang inklusif dan berkelanjutan.