SERAYUNEWS – Produksi ikan air tawar di Kabupaten Banyumas, menurun pada saat musim kemarau. Pembudidaya memilih mengosongkan kolam, karena kesulitan air.
Selain itu, perubahan suhu saat kemarau juga memicu munculnya penyakit. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Sulistiono menyampaikan, pada musim kemarau terjadi perubahan suhu secara fluktuatif. Kondisi tidak menentunya suhu, berdampak pada kesehatan ikan.
“Akibat kemarau terjadi fluktuatif perubahan suhu air yang sangat tinggi, menjadikan ikan stres dan muncul penyakit, terutama jamur,” katanya, Rabu (25/10/2023).
Kondisi air yang sangat terbatas dan rentan penyakit, menjadikan produksi ikan menurun drastis. Sebab, tidak sedikit pembudidaya yang memilih mengosongkan kolamnya.
“Karena fluktuatif suhu dan kekurangan air, ikan stress sehingga timbul banyak penyakit,” ujarnya.
Penurunan produksi ikan air tawar saat kemarau seperti ini, bahkan bisa sampai 75 persen. Karena ada yang kolamnya kering atau sengaj melakukan pengurangan jumlah tebar ikan.