SERAYUNEWS – Upaya memperkuat sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional terus digencarkan pemerintah.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama DPR RI kini mempercepat pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) 2025 yang langsung menyentuh masyarakat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, David Ishaq Aryadi, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian PU dan anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, yang menyalurkan bantuan ke desa-desa, khususnya untuk bidang pengairan.
“Ibu Novita Wijayanti menurunkan program melalui Kementerian PU untuk desa-desa, khususnya bidang pengairan sebesar Rp195 juta. Ada 33 desa di Cilacap yang menerima manfaat dari program itu,” ujar David usai kegiatan serah terima dan sosialisasi P3-TGAI di Cilacap, Selasa (14/10/2025).
Program P3-TGAI merupakan inisiatif pemerintah pusat yang fokus pada rehabilitasi jaringan irigasi desa dengan sistem padat karya tunai.
Setiap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) menerima dana Rp195 juta untuk memperbaiki saluran irigasi rusak ringan hingga sedang.
“Harapannya sawah jadi bagus, petani tidak kesulitan air dan hasil produksi meningkat. Untuk 15 Desa ini menerima program di anggaran perubahan 2025,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Cilacap, Kiki Anggoro, menyebut bahwa program ini menjadi solusi konkret bagi desa-desa yang selama ini kesulitan air. Terutama di wilayah pegunungan seperti Dayeuhluhur, Cipari, dan Karangpucung.
“Karena keterbatasan dana transfer dari pusat ke daerah, program Pak Presiden di bidang ketahanan pangan ini sangat bermanfaat. Dari pekerja, pemasok material, hingga warung di sekitar sawah semuanya ikut merasakan dampaknya,” ungkap Kiki.
Menurut Kiki, dampak ekonomi dari program P3-TGAI tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa.
“Harapan Pak Presiden dan Bu Novita, sawah yang tadinya hanya bisa panen sekali, ke depan bisa dua kali, bahkan tiga kali panen dalam setahun,” tambahnya.
Untuk tahun 2026, lanjut Kiki, pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy mulai menyiapkan data calon penerima manfaat tahap berikutnya.
“Tahun ini ada 33 desa tahap pertama dan 15 desa tahap kedua khusus dari BBWS Citanduy. Mudah-mudahan tahun depan anggaran meningkat agar penerima manfaat bertambah banyak,” tutur Kiki.
Sinergi antara DPR RI, Kementerian PU, dan pemerintah daerah ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan pertanian di Cilacap.
Program ini juga menjaga ketersediaan air bagi lahan produktif serta mendukung cita-cita kemandirian pangan nasional melalui pengelolaan air irigasi yang efisien dan berkelanjutan.