SERAYUNEWS – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, pemerintah kembali meluncurkan paket stimulus untuk meringankan beban masyarakat.
Program tersebut meliputi diskon tiket pesawat, bantuan belanja, hingga subsidi transportasi.
Kebijakan ini dilandasi lonjakan mobilitas masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru yang kerap diikuti dengan kenaikan harga tiket transportasi serta kebutuhan pokok.
Kondisi tersebut dinilai dapat memberatkan kelompok menengah ke bawah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah menyalurkan stimulus akhir tahun.
Selain menjaga daya beli masyarakat, langkah ini juga ditujukan agar konsumsi rumah tangga tetap stabil serta perekonomian di daerah wisata tetap tumbuh.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan detail program stimulus Natal dan Tahun Baru usai mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait paket kebijakan dan stimulus ekonomi di kantor BPI Danantara, Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Airlangga menjelaskan, pemerintah menyiapkan sejumlah insentif transportasi, mulai dari kereta api hingga penerbangan.
“Pemerintah juga memberikan stimulus Natal dan Tahun Baru. Jadi Kereta Api tanggal 22 Desember sampai 10 Januari untuk 1,5 juta penumpang diskonnya 30%,” ujar Airlangga.
Selain itu, pemerintah juga memberikan diskon tarif angkutan laut sebesar 20% untuk sekitar 405 ribu penumpang. Program ini berlaku mulai 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
Untuk angkutan penyeberangan, Airlangga menyebutkan adanya potongan biaya jasa pelabuhan. Target diskon tersebut mencakup 227 ribu penumpang dan 491 ribu kendaraan.
Sementara itu, untuk sektor penerbangan, diskon pembelian tiket berlaku mulai 22 Oktober hingga 10 Januari, dengan periode penerbangan antara 22 Desember hingga 10 Januari. Pemerintah menargetkan program ini dapat dimanfaatkan oleh sekitar 36 juta penumpang.
Airlangga menambahkan bahwa pemerintah juga menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta memberikan keringanan pada biaya avtur dan fuel charge.
“Nah PPN-nya ditanggung pemerintah dengan diskon fuel charge dan harga avtur. Nanti akan ada penurunan tiket antara 12 sampai dengan 14%,” kata Airlangga.
Stimulus Natal 2025 ini disambut positif oleh masyarakat maupun pelaku usaha. Diskon tiket pesawat memberi ruang lebih luas bagi masyarakat untuk mudik, sementara bantuan belanja langsung dirasakan kelompok yang membutuhkan.
Dari sisi makroekonomi, kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan perputaran uang di daerah wisata sekaligus menjaga momentum konsumsi nasional.
Meski begitu, sejumlah pengamat mengingatkan perlunya pengawasan distribusi agar bantuan tepat sasaran.
Stimulus serupa juga diharapkan bisa menjadi agenda rutin pemerintah pada periode liburan panjang setiap tahun.