SERAYUNEWS – Sejumlah atlet National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas, mendapatkan apresiasi dari Pemkab Banyumas. Penghargaan itu diberikan atas prestasi mereka di Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) IV Jawa Tengah Kabupaten Pati Tahun 2023.
Tali asih secara simbolis diserahkan Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar kepada para atlit usai upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Senin 28 Oktober 2024 di Halaman Pendopo Si Panji Purwokerto.
Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas Suwondo mengatakan bahwa ada 16 atlet yang mendapat tali asih karena meraih medali. Peraih medali emas ada 5 atlit, peraih medali perak 4 atlet dan peraih medali perunggu sebanyak 7 atlet.
“Peraih medali emas perorangan mendapat tali asih sebesar Rp 30 juta, medali perak Rp 25 juta dan medali perunggu Rp 20 juta. Sedangkan peraih perunggu beregu 2 orang mendapat tali asih Rp 16,5 juta dan beregu 4 orang masing-,asing mendapat Rp 13 juta,” katanya.
Wondo menambahkan tali asih tersebut tidak hanya didapatkan oleh atlet, tetapi juga para pelatih dan official. Menurutnya tali asih yang diberikan kepada atlet sebagai bentuk apresiasi, setelah mereka mengharumkan nama Banyumas pada event Peparprov.
Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar mengaku bangga atas prestasi yang diraih para atlet Banyumas. Mereka telah berjuang dan menjadi kebanggaan serta membawa nama harus Banyumas.
“Bahkan tidak hanya Banyumas diantara mereka telah mengharumkan nama Jawa Tengah dan juga Indonesia karena telah meraih medali perak di Paralimpiade di Cina,” katanya.
Karena telah mengharumkan nama Banyumas, tentu pihaknya akan berupaya membuat kebijakan agar mereka lebih berprestasi.
Lutfi Afandi, atlet para renang peraih medali emas mengaku senang mendapat tali asih dari Pemkab Banyumas. “Terima kasih kami sampaikan kepada Pemkab Banyumas dan NPCI Banyumas yang memberi kesempatan kepada kami sehingga bisa meraih prestasi dan juga mendapatkan tali asih ini,” katanya.
Sementara Saptoyogo Purnomo yang meraih medali Perak di Paralimpiade mengaku senang bisa mengharumkan nama Banyumas mengingat ia lahir dan besar di Banyumas.
“Karena saya lahir dan besar disini sehingga saya tetap membela Banyumas,” katanya.
Sekadar diketahui, atlet penyandang disabilitas memang memiliki ruang atau wadah untuk berprestasi. Bahkan, ruangnya pun secara berjenjang. Di tingkat nasional ada Peparnas yang mempertemukan atlet penyandang disabilitas di setiap provinsi di Indonesia.
Lalu di level selanjutnya adalah Asean Para Games yang mempertemukan atlet penyandang disabilitas di negara-negara Asia Tenggara. Di level Asia pun ada Asian Para Games yang merupakan kompetisi atlet penyandang disabilitas se-Asia. Lalu yang paling tinggi adalah Paralimpiade yang diikuti atlet penyandang disabilitas seluruh dunia.