Ternyata, banyak yang mengabaikan imbauan untuk tidak mudik. Setidaknya itulah yang terlihat di pemberitaan belakangan ini ketika banyak pemudik menjebol jalur penyekatan di wilayah Jabodetabek. Dari fenomena yang terlihat tentu saja tidak semua menjebol. Ada yang menjebol secara terang-terangan, ada yang akhirnya diberikan jalan “menjebol” jalur penyekatan. Sebab, jika ribuan pemudik terus menumpuk di satu tempat, malah berpotensi memunculkan penyebaran Covid-19.
Selain itu, ada juga pemberitaan jika banyak dari pemudik yang positif Covid-19. Situasi ini langsung memberi bayangan bagaimana India bertarung melawan Covid-19. Pengabaian pada pandemi telah membuat India akhirnya kerepotan.
Kekhawatiran yang muncul adalah, bagaimana jika para pemudik Lebaran yang banyak itu ternyata memberi dampak pada merebaknya Covid-19?
Maka, dalam hitungan beberapa jam saja, semua entitas yang bersentuhan dengan penanganan Covid-19 harus bergerak, khususnya mereka yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah atau Jawa Timur, yang diduga sebagai tujuan para pemudik.
Khususnya lagi, adalah wilayah Banyumas Raya yang juga berpotensi sebagai tujuan para pemudik. Banyumas Raya adalah wilayah empat kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap.
Dari beberapa pernyataan pejabat di Banyumas Raya, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama adalah meminta para pemudik putar balik. Tak ada ampun bagi pemudik. Artinya mereka memang tidak dipersilakan untuk mudik.
Kedua, bagi mereka yang telanjur mudik, maka ada karantina yang dilakukan di beberapa kabupaten. Karantina tersebut bisa menjadi pemutus kemungkinan menyebarnya Covid-19. Tapi, pertanyaan yang bisa muncul selanjutnya adalah bagaimana jika pemudik sangat banyak dan jumlahnya melebihi aparat yang menjaga?
Jika para pemudik membludak di banyak jalur di Banyumas Raya misalnya, maka potensi jebol juga bisa terjadi. Hal ini juga harus dipikirkan caranya. Sehingga, tak menimbulkan persoalan berlarut.
Ini baru soal mudik, belum lagi soal arus balik. Tidak menutup kemungkinan, para pemudik akan kembali ke Jakarta atau tujuan lainnya dengan berbondong-bondong. Gelombang kedua bisa terjadi. Ini juga harus diantisipasi oleh semua dan pemangku kepentingan.
Sekali lagi, fenomena yang nyata di India bisa jadi pelajaran berharga bahwa Covid-19 bisa begitu mengerikannya. Sedikit saja lengah, maka wabah ini akan menyerang tanpa ampun.