SERAYUNEWS- Penampahan Galungan adalah hari penting dalam rangkaian perayaan Galungan, sebuah upacara keagamaan umat Hindu di Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali menurut kalender Pawukon.
Galungan sendiri menandai kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan) dan umat hindu percaya sebagai waktu ketika roh leluhur kembali ke rumah untuk diberi penghormatan oleh keturunannya.
Penampahan Galungan 2025 Tanggal Berapa?
Penampahan Galungan pada tahun 2025 akan berlangsung sebanyak dua kali, sesuai dengan siklus kalender Pawukon yang berulang setiap 210 hari.
Hari Penampahan Galungan jatuh sehari sebelum Hari Raya Galungan. Berikut adalah jadwalnya:
Penampahan Galungan jatuh sehari sebelum Hari Galungan, yaitu pada Selasa Wage Dungulan. Kata “penampahan” berasal dari kata “tampah” yang berarti menyembelih.
Pada hari ini, umat Hindu Bali melakukan penyembelihan hewan, seperti babi atau ayam, yang kemudian melalui proses pengolahan menjadi berbagai jenis makanan tradisional sebagai bagian dari persembahan kepada leluhur dan dewa-dewi.
Tradisi ini bukan sekadar kegiatan kuliner, melainkan memiliki makna spiritual yang mendalam.
Penyembelihan hewan melambangkan pengorbanan dan pembersihan diri dari sifat-sifat negatif. Sifat buruk tersebut seperti kemalasan, keserakahan, dan amarah, yang diibaratkan sebagai “babi” dalam diri manusia.
Dengan demikian, Penampahan Galungan menjadi momen refleksi untuk mengalahkan sifat-sifat buruk dan mempersiapkan diri menyambut kedatangan roh leluhur dengan hati yang bersih dan tulus.
Pada hari Penampahan, suasana di Bali menjadi sangat hidup. Keluarga-keluarga sibuk mempersiapkan berbagai hidangan khas, seperti lawar (campuran daging dengan sayuran dan bumbu), sate, dan babi guling.
Selain itu, mereka juga membuat penjor, yaitu tiang bambu yang berhias janur, bunga, dan hasil bumi, yang dipasang di depan rumah sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada Sang Pencipta.
Kegiatan ini berlangsung secara gotong royong, mempererat hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat.
Anak-anak hingga orang dewasa turut ambil bagian dalam persiapan ini, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan menjelang Hari Galungan.
Penutup
Penampahan Galungan bukan hanya tentang menyembelih hewan dan memasak makanan lezat. Kegiatan ini juga merupakan momen spiritual untuk membersihkan diri dari sifat-sifat negatif dan memperkuat hubungan dengan leluhur serta sesama.
Melalui tradisi ini, umat Hindu Bali akan merenungkan makna kehidupan, mempererat tali persaudaraan, dan menyambut Hari Galungan dengan hati yang suci dan penuh rasa syukur.
Demikian informasi lengkap tentang makna dan kegiatan Penampahan Galungan. Semoga informasi ini bermanfaat.***