SERAYUNEWS– Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berupaya menekan angka kemiskinan yang kini masih menjadi tantangan besar di daerah tersebut. Berdasarkan data terkini, jumlah penduduk miskin di Cilacap mencapai 9,41 persen, dengan Kecamatan Majenang tercatat sebagai wilayah dengan jumlah warga miskin terbanyak, yakni 32.497 jiwa.
Sebagai langkah nyata, Pemkab Cilacap menggelar aksi serentak pengentasan kemiskinan di seluruh kecamatan baru-baru ini. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Cilacap, Sadmoko Danardono, didampingi para camat, asisten sekda, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Gerakan ini menyasar masyarakat yang masuk kategori prioritas 1–5 (P1–P5) berdasarkan data DTSEN/P3KE.
Intervensi yang dilakukan tidak sebatas program rumah tidak layak huni (RTLH), melainkan juga menyentuh berbagai kebutuhan dasar masyarakat. Warga penerima manfaat memperoleh paket sembako, layanan kesehatan gratis, bantuan pendidikan untuk anak sekolah, hingga dukungan rehabilitasi rumah agar lebih sehat dan layak huni.
Sadmoko menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam menindaklanjuti arahan Presiden untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem.
“Intervensi ini merupakan tindak lanjut arahan langsung Bupati Cilacap. Target kami, pada akhir 2029 angka itu bisa ditekan hingga 8,6 persen. Suatu saat, nol persen bukan lagi hanya sekadar mimpi,” ujarnya.
Sadmoko menegaskan tiga arah kebijakan utama dalam pengentasan kemiskinan di Cilacap di antaranya mengurangi beban pengeluaran warga, meningkatkan pendapatan, dan menekan munculnya kantong-kantong kemiskinan baru.
Dari total anggaran 2024 sebesar Rp436,63 miliar, lebih dari Rp309 miliar dialokasikan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, sementara sisanya diarahkan untuk peningkatan pendapatan dan intervensi di wilayah rawan kemiskinan. Pola serupa akan terus dijalankan pada 2025 sebagai bentuk kesinambungan program.
Berdasarkan data DTSEN/P3KE, jumlah penduduk miskin prioritas 1–5 (P1–P5) di Cilacap mencapai 412.610 jiwa. Kecamatan dengan jumlah terbanyak antara lain Majenang (32.497 jiwa), Kesugihan (28.214 jiwa), dan Gandrungmangu (27.816 jiwa). Desa Karanggintung di Gandrungmangu menjadi salah satu desa yang menjadi titik fokus intervensi dengan sekitar 2.600 jiwa masuk kategori P1–P5
Melalui aksi intervensi lintas sektor ini, Pemkab Cilacap berharap upaya pengentasan kemiskinan tidak hanya bersifat bantuan sesaat, tetapi mampu menciptakan kemandirian dan memperkuat kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.