Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono mengakui, adanya hal tersebut. Tes swab dilakukan sehari setelah pelaksanaan pilkada, yakni Kamis (10/12/2020).
“Kalau datanya, kami masih belum menjelaskan. Sebab, kami masih mengumpulkan datanya bersama dengan pihak terkait,” katanya Hanung kepada wartawan.
Hanung menambahkan, bahkan tak hanya TPS di Wirasana. Di tempat lain pun terjadi hal serupa. Saat ini, pihaknya tengah melakukan tracing bagi mereka yang kontak erat pasien positif Covid-19 di Kelurahan Wirasaba tersebut.
“Kalau yang sudah terkonfirmasi, mereka sudah dilakukan swab test di eks Kantor Pemadam Kebakaran,” katanya.
Dia menambahkan, terkait kasus di TPS 7 Kelurahan Wirasana, pihaknya menyayangkan pengawas TPS tersebut, masih ditugaskan melakukan pengawasan coblosan Pilkada. Sebab, menurut protokol yang ada bagi warga yang menunggu hasil swab test, wajib melakukan karantina mandiri di rumah hingga hasil swab test keluar.
Komisioner Bawaslu Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Setyowati membenarkan perihal tersebut. Memang ada PTPS yang bertugas saat pelaksanaan pemungutan suara. Namun, saat itu mereka belum mengetahui hasil tes swab yang dilakukan.
“Saat itu hasil swab belum keluar, dan kita sudah komunikasi dengan Dinkes. Terkait hasil swab pengawas TPS kami yang belum keluar sampai saatnya dia bertugas,” kata Setyowati.
Hasil komunikasi, didapatkan informasi bahwa, ketika masih menunggu hasil swab, yang bersangkutan tetap boleh bertugas. Dengan ketentuan, harus mematuhi protokol kesehatan dan tidak berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
“Prinsip kita, kita harus memastikan petugas yang ada di TPS, sedangkan petugas di TPS kan hanya ada satu orang. Hasil komunikasi itu didapatkan, bila mana di masa isolasi tidak ada gejala covid-19 dia bisa menjalankan tugasnya, dengan catatan, dengan ketentuan, dengan syarat dia harus mematuhi protokol kesehatan, menggunakan APD lengkap, jaga jarak tidak berinteraksi dengan orang di sekitarnya, nah kita sudah terapkan itu,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya baru mengetahui bahwa ada PTPS yang positif pada Rabu (09/12/2020) malam. Kemudian pagi hari, langsung koordinasi dengan Dinkes terkait penanganan. Karena itu sudah masuk kewenangan dari Dinkes. Sehingga, keesokan harinya langsung dilakukan tes swan dan tracing.
“Setelah tanggal 9 itu, malam itu saya dapat informasi, pagi harinya saya langsung komunikasikan lagi dengan lagi Dinkes, kaitannya dengan PTPS yang hasilnya baru keluar malamnya dan diketahui paginya, kita sudah koordinasi dengan Dinkes, untuk ditindaklanjuti, karena sudah kewenangan Dinkes dan sudah ditindaklanjuti,” katanya.