SERAYUNEWS – Setelah ada insiden pecahnya jembatan kaca di Jembatan The Geong Limpakuwus, pengelola langsung menutup area wisata alam Hutan Pinus Limpakuwus (HPL). Penutupan area, sebagai bentuk simpati terhadap insiden yang menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia.
“Kami tutup termasuk area hutan pinus juga, sebagai rasa simpati. Walaupun kasus ini di luar kawasan, tapi menjadi pertanggungjawaban kami juga terkait kemanusiaan,” ujar Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo.
Eko mengaku, belum mengetahui sampai kapan penutupan kawasan wisata tersebut. Untuk membuka lagi kawasan wisata HPL, pengelola masih menunggu intruksi dari pihak-pihak terkait.
“Kalau penutupan itu dari kemarin pas kejadian. Kami tutup tidak mendapatkan intruksi, tapi itu rasa tanggungjawab kami demi keamanan dan kenyamanan. Untuk buka lagi, kami menunggu perintah dan petunjuk,” kata dia.
Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus, menurut Eko, tidak berada dalam pengelolaan manajemen HPL. Eko juga memastikan, tidak ada kerjasama khusus dengan HPL.
“Hanya lokasinya saja berdekatan, lahannya itu milik BBPTUHPT Baturraden dari Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Seperti yang di beritakan sebelumnya, rombongan dari Kabupaten Cilacap berwisata di Jembatan Kaca The Geong Limpakuwus, Rabu (25/10/2023). Sekitar pukul 10.00 WIB terjadi kecelakaan, salah satu kaca jembatan pecah hingga empat orang menjadi korbannya.
Dua orang terjatuh hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia, satu luka-luka. Sedangkan dua lainnya, berhasil selamat karena bisa berpegangan dengan pengaman jembatan.