SERAYUNEWS– Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Geopark Dieng telah masuk dalam tahapan perumusan dan invetarisasi aksi-aksi dari pemangku kepentingan. Proses penyusunan rencana induk Geopark atau Taman Bumi itu tengah menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonosobo, Jaelan Sulat mengungkapkan, wacana pembentukan Geopark Dieng sudah berlangsung sejak 2015. Kawasan Dieng nantinya akan dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal.
“Penyusunan Rencana Induk Geopark atau Taman Bumi tengah menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Kawasan Dieng menjadi sebuah wilayah yang memiliki warisan dan keanekaragaman geologi yang bernilai,” ungkap Jaelan dalam keterangannya kepada serayunews.com, Rabu (2/8/2023).
Selain itu, lanjut dia, kawasan Dieng juga menyimpan keragaman budaya, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya. Dia menjelaskan, saat ini proses penyusunan rencana induk Geopark Dieng dalam tahapan perumusan dan invetarisasi aksi-aksi dari pemangku kepentingan.
Salah satunya, kata Jaelan, melalui Forum Grup Discussion (FGD) ke-II Penyusunan Rencana Induk Geopark Dieng, Selasa (1/8/2023) di Pendopo Taman Syalendra Dieng, Wonosobo. Dengan adanya FGD ini, harapannya dapat mengoptimalkan partisipasi berbagai pihak dalam penyusunan rencana induk.
Jaelan menyebut, terdapat 23 geosite yang masuk dalam kawasan Geopark Dieng, yaitu 10 geosite di kawasan Dieng Wonosobo dan 13 geosite di kawasan Dieng Banjarnegara. Sebanyak 10 geosite yang masuk wilayah Wonosobo adalah Telaga Menjer, Kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede, dan Tuk Bimo Lukar.
“Tahapannya memang tidak mudah, 15 tahun kita berusaha memulai dari mengajukan kualifikasi kelayakan dari geosite, dan baru akhir tahun 2022 kemarin menjadi heritage atau geosite oleh ESDM (Kementerian Energi Sumber Daya Mineral),” jelasnya.
Targetnya, pada Agustus ini rencana induk pengembangan selesai penyusunannya. Sehingga awal September bisa diajukan untuk penetapan geopark nasional dan di awal 2024 sudah mulai ada assement lapangan oleh tim geopark nasional ke Dieng.
Jaelan berharap setelah menjadi geopark nasional, langkah berikutnya adalah Dieng menjadi salah satu warisan geopark global UNESCO. Sehingga, suaranya akan lebih vokal lagi dan memberikan kebermanfaat serta dampak yang lebih dengan mengutamakan konservasi alam.