Cilacap, serayunews.com
Wagub Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan, bahwa pengolahan sampah dengan sistem RDF di Cilacap terbilang sukses. Ia ingin tahu bagaimana sistemnya dan harapannya bisa mengaplikasikannya di Sumatera Barat.
“Sebenarnya bisa copy paste, dengan bekerjasama dengan Kemenko Marves, diharapkan dapat dialokasikan hal serupa di Sumatera Barat, karena saya rasa RDF di Cilacap yang telah berjalan dan diresmikan kurang lebih selama satu tahun ini sudah bagus dan juga dapat menjadi sumber pendapatan untuk kabupaten juga,” ujarnya disela kunjungan ke TPST RDF Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi Cilacap, Kamis (11/06).
Selain itu, Wagub Juga akan menerapkan sistem yang sama, dimana TPST RDF Cilacap menggandeng pihak ketiga yakni PT Semen Indonesia Tbk, sehingga pihaknya juga akan bekerjasama dengan pabrik semen yang ada disana.
“Di Sumatera Barat juga ada PT. Semen Padang sehingga peluang untuk menerapkan sistem RDF cukup terbuka lebar sehingga Kami disini tujuannya untuk melihat yang ada disini untuk di aplikasikan di tempat Kami,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, bahwa TPST RDF di Kabupaten Cilacap telah beroperasi pada bulan Agustus Tahun 2020 dengan kapasitas 120 ton/hari dan terus mengalami peningkatan. Selama 5 bulan terakhir pada tahun 2020, kapasitas rata-ratanya meningkat menjadi 140 ton/hari dan menghasilkan RDF sebanyak 42 ton/hari serta berkontribusi menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.
“Jumlah penduduk yang banyak dan terus meningkat mengakibatkan bertambahnya sampah rumah tangga. Hal tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Cilacap perlu mengelola sampah mewujudkan Cilacap bersih. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah membangun tempat pengolahan sampah terpadu yang saat ini bisa menghasilkan RDF sebanyak 42 ton/hari,” ujar Bupati.
Kunjungannya ke TPST RDF di Desa Tritih Lor, merupakan tindaklanjut dari arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI tentang pengolahan sampah perkotaan. Dalam peninjauannya Wagub didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Cilacap dan Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves.
Selain meninjau sistem TPST RDF, Wakil Gubernur beserta rombongan juga tertarik untuk meninjau budidaya dan pengolahan sidat di Cilacap tepatnya di Kecamatan Kedungreja. Menurut Wagub, selain menguntungkan karena dapat mengangkat perekonomian warga sekitar Kecamatan Kedungreja, budidaya sidat juga seharusnya dapat dikembangbiakkan di Sumatera Barat karena warganya gemar memakan sidat.
“kendalanya adalah mencari anakan atau bibit sidat ini yang memang susah, maka nantinya kami berharap bisa meminta bantuan dari Kabupaten Cilacap yang memang sudah ahli bisa mengirimkan ke Sumatera Barat dalam mencari benih sidatnya, lalu nantinya baru kita kembangbiakkan. Karena ini memang sangat bagus peluangnya untuk export apalagi negara-negara Asia yang memang konsumsi sidatnya tinggi,” ujarnya.