
SERAYUNEWS– Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Telkom University Purwokerto menghadirkan inovasi baru dalam pengembangan desa wisata melalui penerapan teknologi digital yang berfokus pada pengelolaan website dan strategi digital marketing. Program bertajuk “Penerapan Teknologi Digital sebagai Upaya Penguatan Sinergi Pelaku Usaha dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkular pada Desa Wisata Kemutug Lor Baturaden” ini menjadi langkah konkret dalam mendorong desa wisata di Banyumas untuk bertransformasi menuju ekosistem pariwisata yang lebih modern, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Desa Kemutug Lor selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di wilayah Baturaden, dengan daya tarik alam seperti Curug Pinang, Embung Jelita, serta kekayaan budaya dan produk UMKM lokal. Meski memiliki potensi besar, observasi tim PKM menemukan bahwa pengelolaan promosi masih mengandalkan metode konvensional. Informasi wisata sulit diakses wisatawan, konten digital belum terstandarisasi, dan pengelolaan website desa belum optimal.
Menyikapi kondisi ini, tim PKM yang diketuai oleh Paradise, S.Kom., M.Kom., dari program studi S1 Teknik Informatika, bersama anggota Maliana Puspa Arum, S.E., M.M. dan Chusnul Maulidina Hidayat, S.E., M.M., dari p merancang program penguatan kapasitas digital berbasis pengelolaan website dan pemasaran digital untuk menjawab kebutuhan promosi desa wisata di era digital.
Fokus utama tim PKM pada Desa Kemutug Lor ini melalui tiga kegiatan:

Tim PKM memperkuat kemampuan pengurus desa dalam mengelola website sebagai pusat informasi terpadu. Website ini kini menampilkan destinasi, agenda wisata, jalur kunjungan, profil UMKM, hingga katalog digital produk. Pelatihan mencakup pembaruan konten, manajemen tampilan, hingga penyusunan struktur informasi agar mudah diakses oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.

Peserta dilatih membuat foto produk, video pendek, poster digital, hingga caption promosi yang menarik. Tim PKM juga memberikan pelatihan teknik dasar digital marketing, seperti pemilihan platform media sosial, penyusunan kalender konten, storytelling destinasi, serta teknik promosi yang efektif untuk menyasar wisatawan generasi milenial dan Gen Z.

Selain digitalisasi, penguatan layanan wisata dilakukan agar promosi digital selaras dengan pengalaman wisatawan. Pelatihan ini berfokus pada etika pelayanan, cara menyambut wisatawan, pengemasan informasi destinasi, hingga simulasi alur layanan.
Menurut Ketua Tim PKM, digitalisasi terbukti menjadi katalisator bagi penguatan sinergi pelaku usaha. “Ketika platform digital diperkuat, kolaborasi pelaku usaha terbangun lebih solid. Informasi terpadu, promosi bersama, dan konten yang seragam menjadi pondasi bagi terwujudnya ekonomi sirkular,” jelas Maliana Puspa Arum.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan pelaku usaha dalam mengelola informasi digital, membuat konten promosi, hingga memperbarui website secara mandiri. Pelaku usaha kini rutin memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, bekerja sama dalam produksi konten, dan memanfaatkan website desa sebagai etalase digital bersama.
Program PKM ini didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendikbudristek dan Telkom University Purwokerto. Dukungan tersebut menjadi penguat dalam pelaksanaan transformasi digital di desa wisata.
“Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun kemandirian ekonomi desa. Kami berharap digital marketing dan website ini menjadi titik awal untuk memperluas jejaring promosi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Ketua Tim, Paradise.
Dengan adanya pondasi digital yang telah dibangun, Desa Wisata Kemutug Lor kini melangkah menuju pengembangan pariwisata yang lebih inklusif dan kompetitif. Program PKM ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi oleh desa wisata lain dalam memanfaatkan teknologi untuk mencapai keberlanjutan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.