Petugas Seksi P2PM Dinkes Kabupaten Purbalingga Supriyatno mengatakan, rapid test massal di objek wisata merupakan tindak lanjut dari surat Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Dalam kegiatan ini, Dinkes bekerjasama dengan Balai Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klaten. Rapid test itu dilakukan sejak Rabu (28/10/2020) sampai Minggu (1/11/2020).
“Dalam sehari ditargetkan bisa melakukan rapid test ke 50 pengunjung. Namun rapid test ini sifatnya tidak memaksa,” kata dia.
Dijelaskan, jika hasil rapid test menunjukkan reaktif, maka pengunjung tersebut akan direkomendasi melakukan swab test-PCR di Puskesmas terdekat.
“Dari rapid test yang kami lakukan, belum ditemukan yang reaktif. Semuanya non reaktif,” ujarnya.
Direktur Owabong Hartono menyampaikan, selama liburan kali ini peningkatan pengunjung tidak signifikan. Menurutnya banyak faktor yang mempengaruhinya. Selain karena masa pandemi juga karena faktor cuaca.
“Peningkatan ada, tapi tidak signifikan. Ya memang kondisinya sedang seperti ini (Pandemi, red), tapi juga karena cuaca sedang hujan terus,” kata dia.
Terkait dilakukannya rapid test di Owabong, pihaknya tidak mempermasalahkan. Meskipun berdampak juga pada jumlah kunjungan. Namun hal itu sudah menjadi aturan dan juga demi keamanan.
“Ya tidak apa, karena kondisi memang sedang seperti ini. Kita tetap ikuti aturan,” ujarnya.
Diakuinya, ada pengunjung yang memilih batal berkunjung. Baik yang perorangan maupun yang rombongan. Bahkan, dari rombongan-rombongan bus juga ada yang membatalkan.
“Info ini (dilakukan rapid test, red) sudah disebarkan se-Jateng. Ada rombongan rombongan yang akhirnya cancel,” ujarnya.
Hartono menyampaikan, jika mengacu aturan pembatasan pengunjung, kuota kunjungan Owabong dalam sehari masih bisa menampung 12 ribu pengunjung. Namun, selama masa pandemi jumlah kunjungan tak pernah tembus sampai 10 ribu.
“Sesuai protokol di sini masih bisa menampung 12 ribu pengunjung, tapi kunjungan tidak sampai lima ribu. Masa liburan ini bisa tembus lima ribu saja sudah bagus, libur-libur biasa ya paling dua ribu pengunjung. Puncak kunjungan diprediksikan besok (Sabtu, red),” kata dia.