
SERAYUNEWS – Kunjungan wisatawan ke objek wisata Mina Padi di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Banyumas, menunjukkan grafik kenaikan yang luar biasa pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini. Tak tanggung-tanggung, pengelola mencatat lonjakan pengunjung hingga di atas 100 persen.
Tingginya antusiasme masyarakat membuat pemesanan wahana unggulan, khususnya untuk kategori rombongan, sudah terisi penuh atau fully booked hingga masa liburan sekolah berakhir. Kondisi ini membuktikan bahwa destinasi berbasis alam dan edukasi ini telah menjadi primadona baru di Kabupaten Banyumas.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Panembangan, Gali Primasatya, mengonfirmasi bahwa kepadatan pengunjung sudah mulai terasa sejak hari pertama libur sekolah.
“Alhamdulillah, saat libur Nataru ini lonjakannya sangat signifikan, bisa mencapai seratus persen bahkan lebih. Baru satu minggu liburan, pemesanan sudah penuh sampai akhir liburan tahun baru dan libur sekolah,” kata Ketua Pokdarwis, Galih Primasatya, Jumat (26/12/2025).
Lonjakan fantastis ini bukan tanpa alasan. Para wisatawan rela datang berbondong-bondong demi menikmati sensasi river tubing menyusuri sungai sejauh 1,3 kilometer dengan latar pemandangan langsung Gunung Slamet. Selain itu, tersedianya tubing mini untuk anak-anak dan kolam renang keluarga menjadikan tempat ini sebagai paket lengkap liburan keluarga.
Faktor harga tiket yang ramah kantong juga menjadi motor penggerak membludaknya jumlah pengunjung. Dengan tarif Rp10.000 untuk anak-anak dan Rp25.000 untuk dewasa, Mina Padi mampu menarik minat wisatawan luar daerah seperti Purbalingga dan sekitarnya.
Lina Selestaywati, salah satu wisatawan asal Purbalingga, mengakui bahwa keseruan bermain di Mina Padi memang sebanding dengan keramaian pengunjung yang ada. Ia berharap meski pengunjung terus melonjak, kualitas layanan dan harga tetap terjaga.
“Pengalaman yang luar biasa, pertama kali tubing dan lebih seru karena bareng-bareng. Harganya juga terjangkau, semoga tetap dipertahankan walau pengunjung makin ramai,” Lina.
Senada dengan Lina, Nanda, wisatawan lokal, mengaku memilih tempat ini karena efisiensi jarak dan biaya di tengah musim liburan yang biasanya mahal di tempat lain.
Melihat tren positif ini, pengelola terus bersiaga dengan standar keamanan ketat, mulai dari helm hingga pelampung, guna memastikan keselamatan di tengah padatnya arus wisatawan yang datang silih berganti.