Purbalingga, serayunews.com
“MUI mempunyai peran yang cukup penting. Untuk itu perlu adanya sinergitas antara ulama dan umaro untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Tiwi dalam sambutannya.
Bupati menerangkan saat ini tantangan pemerintah cukup berat. Setelah berhasil melewati terpaan pandemi covid-19, kini harus menghadapi permasalahan kenaikan kebutuhan pokok, menangkal paham radikal. Lalu, perkembangan teknologi yang cukup pesat menjadi tantangan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga seluruh komponen seperti para alim dan ulama yang ada di Indonesia termasuk di Purbalingga.
“Atas nama pemerintah, kami tidak bisa sendiri. Kami butuh dukungan, masukan dari para kiai, alim, ulama, ustadz, ustadzah, ibu nyai di Purbalingga,” ujarnya.
Bupati menambahkan tahun 2023 dan 2024 merupakan tahun politik. Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dalam satu tahun anggaran di tahun 2024 mendatang yakni di bulan Februari dan November.
“Akan ada potensi konflik yang terjadi dalam perhelatan pesta demokrasi di tahun 2024. Meskipun yang kita harapkan bersama tidak ada konflik dan semua berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif,” harapnya.
Kepengurusan MUI Kabupaten Purbalingga periode 2023-2028 terdiri dari KH Roghub Abdurrahman (Ketua), Anas Soemarjo (Wakil Ketua Umum), Taufik (Sekretaris) dan H Herwanto (Bendahara). “Kami siap melaksanakan tugas sekaligus menindaklanjuti pesan bupati,” kata Wakil Ketua Umum MUI Purbalingga Anas Sumardjo.
Sekretaris MUI Jawa Tengah KH Muhyiddin dalam kesempatan yang sama menyampaikan Musda MUI yang merupakan agenda 5 tahunan sesuai amanat organisasi. Siapapun yang terpilih nantinya dapat menjalanankan amanah dengan baik dan semakin bersinergi dengan Pemkab Purbalingga.
“Dengan kepengurusan yang nanti terbentuk di dalam musda ini, masyarakat bisa merasakan manfaat MUI dan sinergitas yang sudah terbangun dengan baik akan terus berlanjut serta dapat membawa kemaslahatan,” imbuhnya,