Cilacap, serayunews.com
Maka, ketika pentas tak diperbolehkan, solusinya adalah pentaa digelar secara virtual. Pentas virtual dapat sedikit melepas dahaga para penikmat seni, yang sudah lama tidak menyaksikan pementasan kesenian.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Sukarno Sugiharto mengatakan, inovasi tersebut muncul dari kalangan pelaku maupun penikmat kesenian yang ada di Kabupaten Cilacap.
Lantaran sudah cukup lama masyarakat tidak dapat menikmati berbagai pementasan kesenian. Diketahui, biasanya pentas kesenian digelar pada peringatan-peringatan tertentu, atau kegiatan tasyakuran pernikahan dan khitanan.
“Karena kejenuhan masyarakat, sehingga pementasan virtual menjadi salah satu solusinya. Walaupun memang tidak sesyahdu menonton secara langsung, namun dapat menjadikan semacam obat rindu,” katanya kepada serayunews.com, Senin (5/7/2021).
Sukarno menambahkan, pementasan kesenian virtual ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat, namun juga digelar oleh pemerintah. Lantaran pemerintah juga mempunyai tujuannya sama, yaitu untuk melestarikan budaya serta ingin memberian hiburan kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Misalnya kami selenggarakan lomba karawitan, festival budaya sunda dan festival pelaku seni remaja. Serta yang terakhir pementasan kesenian di salah satu sanggar di Adipala pada 28 Mei lalu, bahkan yang menonton secara virtual mencapai ribuan orang,” ujarnya.
Namun, kata dia, dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, yang akan berlangsung hingga 20 Juli nanti. Perizinan terkait seluruh kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan ditangguhkan sementara. Sehingga untuk beberapa waktu ke depan tidak diperbolehkan mengadakan pementasan kesenian virtual ini.
“Untuk saat ini tidak boleh ada pementasan virtual, karena kasus Covidnya sedang tinggi dan di sisi lain sedang berlangsung PPKM Darurat. Sehingga ditangguhkan sampai beberapa waktu ke depan,” tuturnya.