SERAYUNEWS– Pemukulan gong dan penyalaan kembang api menandai pembukaan Festival Film Purbalingga ( FFP) tahun 2023. Acara berlangsung di Lapangan Giri Mustofa di Dusun Gunung Malang Desa Serang Kecamatan Karangreja, Sabtu (1/7/2023) malam.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dr. Restu Gunawan, M.Hum membuka acara yang memasuki tahun ke-17 tersebut. Ratusan warga ikut bersorak dan tepuk tangan menyambutnya. Sebelumnya sebuah kesenian tradisi Lengger asal dusun itu berhasil mengumpulkan warga.
”Kami dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek bangga dengan festival oleh komunitas bisa sustain. Ini sebuah kerja keras, kerja sistematis, membangun inovasi dan kreativitas anak muda, kami kira bukan perkara mudah. Ini unik dan patut kita banggakan,” kata Restu Gunawan dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, ada pemutaran film-film dokumenter dan fiksi Kompetisi Pelajar Banyumas Raya, Non-Kompetisi, dan film panjang. Film kompetisi pelajar diputar film ”Penjahit Terakhir” sutradara Desti Suci Cahyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga. ”Mantu Kiai” sutradara Mochammad Risyad Ali Ramadon produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga. ”Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara.
Film non-kompetisi adalah ”Babad Wingking Griya” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyah Film. ”Jatah Lurah” sutradara Shinan Putra Kafi produksi MM Kine Klub UMY. ”Loma” sutradara Della Kartika produksi Relung Production, dan film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcoloursfilm.
Salah satu penonton, Alfiah Safitri mengungkapkan, kegiatan pemutaran film ini sangat bagus. Karena, mampu mengumpulkan warga dalam satu tempat, jadi terlihat kompak. ”Film-filmnya tidak hanya bagus, tapi juga dekat dengan persoalan warga desa sehari-hari,” ujar warga yang masih remaja ini.
Direktur Program FFP Nur Muhammad Iskandar menyampaikan program unggulan Layar Tanjleb ini berlangsung di 24 titik desa layar tanjleb. Sebanyak 24 titik itu ada di wilayah Banyumas Raya, yakni Kabupaten Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, dan Kebumen. ”Program unggulan ini terdiri dari layar tanjleb mandiri hasil pelatihan para pemuda desa dan layar tanjleb besar,” jelasnya.
Direktur FFP Nanki Nirmanto mengatakan, FFP ini milik warga Banyumas Raya dengan motor anak-anak muda. ”Film merupakan medium yang anak muda kuasai. Bagaimana ke depan, film mampu menjadi motor penggerak pembangunan di desa,” ujarnya.
FFP 2023 yang digelar CLC Purbalingga dari 1-29 Juli 2023 mendapat dukungan Dana Indonesiana, LPDP. Lalu, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen. ”Titik selanjutnya, pada Minggu malam, 2 Juli 2023 layar tanjleb akan dikembangkan di Pelataran INKAI Kutabanjarnegara, Kecamatan Banjarnegara, Banjarnegara,” imbuhnya.