SERAYUNEWS- Pemkab Purbalingga memberikan bantuan sosial/hibah kepada penyandang Thalassemia. Penyerahannya oleh Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) melalui Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI), Akhmad Khamid Supriyanto, di Selasar Pandang Café Owabong, Rabu (12/6/2024).
“Pemkab Purbalingga berupaya setiap tahun selalu ploting anggaran untuk POPTI. Ini untuk membantu pengobatan putra/putrinya yang Thalassemia, karena saya yakin perjuangannya tidak mudah,” kata Bupati Tiwi.
Bupati Tiwi mengungkapkan, meskipun biaya dalam pengobatan dan transfusi darah, penyandang Talasemia sudah terkaver BPJS Kesehatan.
Akan tetapi Pemkab Purbalingga tetap memberi bantuan ini guna mendukung proses pengobatan baik transportasi maupun lauk pauk kepada mereka.
“Tahun ini kami salurkan Rp 162 juta untuk 84 penerima manfaat. Saya harap bantuan tidak seberapa ini bisa memberikan manfaat karena ini wujud kepedulian Pemkab. Semoga bisa membantu bapak/ibu dalam memberikan pendampingan Thalassaemia,” lanjutnya.
Kepada para penyandang Thalassemia, Bupati Tiwi berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Khususnya pelayanan di RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata dan RSUD Panti Nugroho.
Pada kesempatan ini, Bupati Tiwi juga memberikan motivasi kepada anak-anak penyandang Thalassemia. Bupati mengajak agar mereka tetap semangat, biar bagaimanapun mereka tetap memiliki peluang yang sama menjadi orang hebat.
“Jangan pernah ada rasa kecil hati, adik-adik ini adalah anak-anak hebat, harus tetap bersemangat. Semangat berobat, semangat menimba ilmu. Saya yakin penyandang thalassemia juga punya mimpi-mimpi yang hebat,” tegasnya.
Ketua POPTI Purbalingga, Akhmad Khamid Supriyono mengungkapkan saat ini di Purbalingga ada 84 penyandang Thalassemia Mayor di Purbalingga.
Sejauh ini mereka menjalani pengobatan dan transfusi darah ke RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata, RSUD Panti Nugroho dan RSUD Banyumas.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Ini adalah bantuan yang ke keenam kalinya. Mudah mudahan di tahun berikutnya tetap mendapatkan. Mudah-mudahan Purbalingga ke depan bisa zero Thalassaemia Mayor,” imbuhnya.