Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Ukuran roda depan, jauh lebih besar. Sedangkan roda belakang, berukuran kecil dari pada umumnya membuat Penny Fathing menjadi sepeda unik.
Begitu juga sadel yang posisinya tinggi, menjadi simbol gengsi karena posisi lebih tinggi dari sepeda umumnya. Ukuran yang tidak proporsional itu, menjadikan tidak semua orang bisa mengemudikannya.
Keunikan itu, menjadikan sepeda Penny Fathing asli harganya mahal. Maka dari itu di Indonesia menjamur perajin sepeda ini. Salah satunya di Desa Karangtengah, Purbalingga.
Usaha yang dijalani Ariyanto ini, dirasa cukup potensial. Sampai saat ini pesanannya datang dari luar kota, bahkan luar negeri.
“Sepeda ini kebanyakan dapat permintaan dari Kalimantan, Surabaya, Timur-Tengah dan juga ada pesanan dari Singapura, hanya saja kami memiliki keterbatasan peralatan,” kata Ariyanto, Rabu (21/06/2022).
Minimnya fasilitas, tidak menyurutkan kreatifitas Ariyanto. Untuk membuat satu unit, dia membutuhkan waktu satu sampai dua bulan. Karena ada beberapa bagian yang perlu dia garapkan ke orang lain.
“Saat ini, dia juga tengah menggarap pesanan dari Walikota Kediri,” ujarnya.
Beberapa peralatan produksi yang dibutuhkan sekali oleh Ariyanto di antaranya mesin roll, mesin bubut, bending dan las argon. “Bahkan untuk mengerjakan bubutan, kami harus ke Sokaraja dan antre,” katanya.
Saat kunjungan ke Kemangkon, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, menyempatkan menyambangi rumah produksi Ariyanto. Menurutnya, industri sepeda unik ini bisa menjadi produk unggulan Kabupaten Purbalingga dan perlu untuk dibantu.
“Ini salah satu pengrajin UMKM sepeda yang perlu mendapatkan suport dan fasilitasi dari pemerintah, karena memang hasil karyanya memang sudah menasional,” kata Tiwi.
Pada kesempatan ini, bupati juga menyerap aspirasi kebutuhan industri kecil tersebut untuk pengembangan usahanya. Tiwi juga meminta kepada dinas terkait, untuk membantu memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhannya.
“Nanti saya titip, kalau sudah dapet bantuan dari Pemda diupayakan bisa memberdayakan masyarakat dalam hal produksi sehingga bisa memenuhi permintaan dari konsumen,” kata Tiwi.