SERAYUNEWS – Dalam lingkup pendidikan, menciptakan suasana belajar yang kondusif sangatlah penting. Hal itu agar memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar.
Berbagai cara dapat kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu yaitu dengan menetapkan aturan dan kesepakatan di dalam kelas.
Akan tetapi, apakah kamu mengetahui perbedaan utama antara peraturan kelas dan kesepakatan kelas? Untuk itu, serayunews.com sajikan ulasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Norma bersumber pada nilai-nilai dalam masyarakat. Sementara itu, kesepakatan bersumber dari konsensus dalam kelompok.
Kemudian, dua hal ini bisa kita bedakan dari sifat. Kesepakatan bersifat lebih sukarela atau bebas. Nah, sifat norma mengikat, sebab ini mengatur perilaku.
Seringkali, kesepakatan bertujuan untuk mencapai suatu keinginan bersama. Biasanya, norma memiliki tujuan mengatur perilaku masyarakat dan menciptakan ketertiban.
Selanjutnya, pertanyaan ini seringkali muncul, karena banyak yang belum mengetahui bahkan bingung cara membedakan antara peraturan kelas dan kesepakatan kelas.
Walaupun, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga ketertiban dan keteraturan guna menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Namun, ada beberapa perbedaan utama yang perlu kita kenali.
Mengutip dari buku Surat Kabar Guru Belajar Edisi Khusus Kolaborasi Literasi, Najelaa Shihab (2019:27), perbedaannya adalah peraturan berada di sekolah. Kemudian, kesepakatan terjadi antara guru atau dengan murid di kelas.
Untuk membedakan keduanya lebih dalam, inilah perbedaan antara peraturan kelas dan kesepakatan kelas merangkum dari berbagai sumber.
– Peraturan Kelas jika ditelaah dari segi bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di laman kbbi.kemdikbud.go.id, peraturan berarti tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur.
Jadi, peraturan kelas dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan atau ketentuan yang dibuat oleh guru atau otoritas sekolah dan wajib diikuti oleh seluruh siswa. Peraturan ini biasanya bersifat top-down, di mana guru menentukan dan siswa mengikuti.
– Kesepakatan Kelas apabila merinci dari segi menurut KBBI ialah perihal sepakat maupun konsensus. Jadi, Kesepakatan kelas adalah hasil kesepakatan dari proses diskusi hingga negosiasi antara guru dan siswa.
Kesepakatan tersebut dibuat bersama-sama dan disepakati oleh seluruh anggota kelas. Sehingga, proses ini bersifat kolaboratif dan partisipatif.
– Peraturan Kelas ditinjau dari proses pembuatan, biasanya dilakukan oleh guru atau pihak sekolah yang berwenang tanpa banyak melibatkan murid.
Di sini, peran guru dan otoritas sekolah akan menetapkan peraturan berdasarkan pengalaman atau tata tertib terdahulu dan kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
– Berbeda dengan Kesepakatan kelas, proses pembuatannya harus melibatkan siswa secara aktif. Guru dan siswa saling berdiskusi, melempar pendapat, mendengarkan pendapat satu sama lain.
Kemudian, di akhir ada sebuah kesepakatan bersama tentang aturan kelas, baik untuk jalannya kelas maupun dalam satu pelajaran saja.
– Peraturan kelas lebih fokus pada kepatuhan dan kontrol. Guru di sini bertugas sebagai pengawas dan penegak aturan.
– Kesepakatan kelas lebih fokus terhadap tanggung jawab dan partisipasi. Para murid didorong untuk memahami alasan di balik aturan dan terlibat dalam proses pemecahan masalah.
– Pada peraturan kelas, siswa-siswi diprediksi merasa dikekang dan tidak dihargai. Hal ini dapat menimbulkan rasa frustrasi dan ketidakpedulian terhadap proses belajar mengajar.
Contohnya yaitu siswa dilarang berbicara atau mengobrol sendiri saat guru sedang mengajar. Apabila melanggar, akan mendapatkan sanksi berupa catatan merah.
– Dalam kesepakatan kelas, siswa merasa dihargai dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab, motivasi, dan rasa memiliki terhadap kelas.
Contohnya, kita sepakat untuk saling menghormati saat hendak menyampaikan pendapat di kelas. Jika ada yang ingin berbicara, angkat tangan terlebih dahulu. Jika melanggar, kita akan diskusikan bersama untuk mencari solusi.
– Tujuan utama dari peraturan kelas tidak lain dan tidak bukan untuk memastikan adanya disiplin dan keteraturan di dalam kelas.
Ketentuan ini berfungsi sebagai panduan bagi siswa untuk berperilaku sesuai dengan standar guru atau pihak sekolah.
– Tujuan utama dari kesepakatan kelas adalah untuk membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama.
Kesepakatan ini tidak hanya mengatur perilaku, tapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi positif dan kolaboratif antara guru dengan siswa dan siswa satu dengan yang lain.
Demikian pembahasan mengenai perbedaan antara peraturan kelas dan kesepakatan kelas. Semoga membantu.
***