SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas menunjukkan komitmennya mendukung program Presiden Prabowo, yakni Koperasi Merah Putih, dengan mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 miliar. Anggaran yang akan diajukan dalam APBD Perubahan ini secara khusus ditujukan untuk program peningkatan kapasitas bagi 3.000 pengurus dan dewan pengawas Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh wilayah Banyumas.
Inisiatif ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkokoh fondasi kelembagaan serta kesiapan operasional koperasi yang baru terbentuk. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyumas, Wahyu Dewanto, menegaskan pentingnya pembekalan tersebut.
“Di perubahan nanti, akan kami usulkan anggaran Rp1,2 miliar untuk pembekalan manajemen pengelolaan keuangan dan lain sebagainya. Pembekalan ini ditujukan kepada 3.000 pengurus dan dewan pengawas koperasi di Banyumas,” kata Wahyu pada Selasa (22/7/2025).
Hingga kini, Banyumas telah berhasil membentuk 301 Kopdes dan 30 koperasi tingkat kelurahan yang seluruhnya telah berstatus badan hukum dan mengantongi akta pendirian.
Meski secara legalitas sudah sah, koperasi-koperasi tersebut masih dalam tahap persiapan menuju operasional penuh. Saat ini, para pengurus sedang menyelesaikan berbagai prasyarat administratif, termasuk pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), izin usaha, Nomor Induk Koperasi (NIK), hingga pembukaan rekening bank.
Pembentukan Kopdes Merah Putih ini merupakan bagian dari agenda berskala nasional. Peluncuran resminya telah dilaksanakan serentak yang dipusatkan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kabupaten Banyumas turut berpartisipasi secara daring dengan mengirimkan 714 peserta, yang terdiri dari pengurus koperasi, camat, dan unsur Forkopimda, melalui konferensi video di Convention Hall Menara Teratai, Purwokerto.
Wahyu menjelaskan bahwa peluncuran yang telah digelar menandakan kesiapan dari aspek hukum, sementara peluncuran operasional ditargetkan dapat terlaksana sebelum 28 Oktober 2025.
“Dengan dilaunching ini artinya sudah siap dari sisi akta pendirian dan badan hukum. Sekarang kondisinya masih dalam tahap persiapan operasional,” kata Wahyu.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa Banyumas sempat menjadi kandidat lokasi peluncuran nasional. Namun, rencana tersebut urung terwujud karena pertimbangan aksesibilitas dan kesiapan infrastruktur di daerah.