SERAYUNEWS– Di tengah pesatnya gempuran budaya asing, kesenian Kuda Kepang atau Kuda Lumping masih mendapat posisi di hati penggemarnya. Dari dulu hingga kini kesenian tradisional ini masih diminati kalangan masyarakat Jawa, baik kawula muda maupun orangtua. Terlebih di wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Kuda Kepang yang sudah ada sejak zaman dahulu, keberadaannya sudah mendarah daging di setiap hati sanubari masyarakat. Seperti yang terlihat dalam gelaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II di Desa Deroduwur, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Jawa Tengah.
Suguhan pembuka TMMD dengan tarian Kuda Kepang, menarik antusiasme masyarakat. Warga berduyun-duyun datang menyaksikan gelaran itu. Melihat kesenian tersebut, Serka Misgiyanto anggota Staf Teritorial Kodim 0707/Wonosobo ikut ambil bagian bergabung dengan grup Kuda Kepang Lestari dari Dusun Bululawang.
Kuda Kepang Lestari dengan pelatih Muhari itu juga merupakan binaan dari Babinsa Serka Budi Susanto. Setelah bersama-sama memainkan Kuda Kepang, Serka Misgiyanto menyampaikan, sebagai TNI harus bisa berbaur dengan masyarakat luas di wilayah binaannya.
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam upaya dekat dengan rakyat luas. Salah satu caranya adalah melalui kesenian ini.
“Kuda Kepang merupakan salah satu kesenian yang banyak penggemarnya. Sehingga, sangat tepat untuk jadi sarana komunikasi dengan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya sebagai aparat teritorial berupaya bisa memainkan Kuda Kepang sekaligus untuk menghibur masyarakat. Filosofi kesenian Kuda Kepang, adalah merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Kuda adalah simbol kekuatan secara fisik.
Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan. “Kita sebagai aparat pemerintah berupaya ikut melestarikan kesenian tradisional yang saat ini mulai tergerus oleh budaya asing,” tutur dia.
Caranya adalah ikut serta latihan bersama dengan kelompok kesenian yang ada. Selain itu ikut serta mengajak generasi muda agar mereka peduli dan mencintai warisan leluhur kita. “Karena di sana banyak filosofi yang bisa kita peroleh,” bebernya.