SERAYUNEWS-Seorang perwira polisi Ipda Lanjar Pamuji (38) di Kebumen, juga membuka praktik memijat. Dia membuka praktik memijat setelah tugasnya di kepolisian tuntas. Dua tugas berbeda itu dia jalankan dengan baik. Dari dua kegiatan tersebut, Ipda Lanjar Pamuji berusaha untuk bermanfaat bagi sesama.
Dikutip dari Instagram Polres Kebumen, Ipda Lanjar Pamuji kini menjabat Kanit Lantas Pos Lantas Gombong. Jika melihat pangkatnya yang sudah taraf perwira pertama, tentu adalah pangkat yang cukup tinggi.
Sekalipun sudah menjadi perwira polisi, tapi dia masih menjalankan hal lain sesuai keahliannya, yakni memijat. Dia dikenal sebagai ahli patah tulang.
Dia dikenal mampu menangani masalah dislokasi persendian, syaraf kejepit, dan pengobatan tulang. Dia menangani para pasiennya setelah selesai bertugas di kepolisian. Ipda Lanjar Pamuji membuka praktik di kediamannya di Dukuh Watubarut, Desa Gemeksekti RT 02 RW 03 Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.
Tak jarang pemandangan antrean pasien terlihat. Suami dari Riana Faridatun ini bisa ditunggu puluhan pasien. Mereka adalah pasien dari berbagai usia, kelas sosial, rela menunggu untuk pengobatan yang dilakukan sang perwira polisi tersebut.
Salah satu pasiennya, Ghesit Ananda Putra (18) warga Gombong memberikan kesaksiannya. Dia mengatakan, datang ke tempat praktik Ipda Lanjar Pamuji karena ada pergeseran sendi bahu pasca kecelakaan motor.
Dia mengatakan, setelah kecelakaan dan penanganan di rumah sakit, ternyata masih ada pergeseran pada sendi bahu. Hal itu dia ketahui dari hasil rongsen di rumah sakit.
“Alhamdulillah, baru sekali penanganan di tempat Pak Lanjar anak saya sudah bisa lurus, udah enakan mas,” kata Edi Nugroho ayah Ghesit, usai berobat, Rabu (16/10/2024).
Dari beberapa pengakuan pasien, tak sedikit dari mereka yang mengalami patah tulang dan akan dioperasi di rumah sakit. Namun, pada akhirnya dengan berbagai alasan dan pertimbangan memilih pengobatan di kediaman Ipda Lanjar Pamuji.
Apa yang dilakukan Ipda Lanjar Pamuji adalah langkah memanfaatkan keahliannya di luar profesi sebagai polisi. Dia pun menjalankan praktik tidak saat bertugas. Artinya, Ipda Lanjar Pamuji bisa membagi waktu dengan baik antara tugasnya sebagai polisi dan memijat pasien.
Ipda Lanjar Pamuji mengatakan, metode pengobatannya adalah dengan minyak oles khusus racikan sendiri. Selain itu ada tambahan obat herbal. Dia mengatakan, biaya adalah sebagai uang pengganti obat dan minyak oles. Untuk pasien balita tidak dipatok biaya.
“Metode pijatannya dibedakan, disesuaikan dengan apa yang diderita pasien, seperti patah tulang, tulang geser/keseleo, stroke, dan syaraf kejepit. Usai dipijat dan lulur minyak, kemudian di Gips, dibalut kapas dan perban,” terangnya.
Dia mengatakan, memijat orang sakit merupakan pengabdian kepada masyarakat, manfaatnya langsung bisa dirasakan. “Ketika berdinas sebagai seorang polisi saya abdi negara untuk masyarakat. Dan saat saya memijat saya sebagai warga yang membantu untuk sesama. Rasanya begitu terasa bahwa benar-benar saya bermanfaat untuk orang lain,” katanya.
Jika mengacu pada perpangkatan, maka pangkat Ipda Lanjar Pamuji adalah pangkat yang cukup tinggi. Di kepolisian ada pangkat tamtama, bintara, dan perwira.
Pangkat perwira adalah yang paling tinggi. Di perwira masih dibagi lagi menjadi perwira pertama, perwira menengah, dan perwira tinggi.
Perwira pertama masih dibagi lagi yakni Ipda, Iptu, dan AKP. Sementara, perwira menangah ada Kompol, AKBP, dan Kombes. Adapun perwira tinggi adalah Brigjen, Irjen, Komjen, dan Jenderal.