Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Pertanian Cilacap Supriyanto menyampaikan, selain kompak memulai masa tanam, petani juga disarankan agar tidak memilih benih yang mempunyai resistensi tinggi tehadap serangan hama.
“Jangan yang punya resistensi hama yang tinggi, yang sudah lama seperti IR kita tidak lagi rekomendasikan, monggo apapun pilihannya selama masih dalam rentang kendali dengan potensi hama penyakit kita bebaskan,” ujar Supriyanto.
Menurut Supriyanto, untuk menghindari serangan hama terutama wereng batang cokelat, pihaknya meminta kepada petani yang sudah mulai masa tanam seperti di wilayah Cilacap bagian timur atau di daerah irigasi serayu diantaranya Sampang, Maos, Kesugihan hingga wilayah Kota agar kompak memulainya.
“Petani harus kompak, kalau mau tanam minimal diangka 20-30 hektar dalam satu wilayah, jadi serangan hama penyakit bisa dikendalikan,” ujarnya.
Selain itu, pada masa peralihan musim kemarau ke musim hujan dengan tingginya kelembapan udara, petani juga diminta untuk memperhatikan jarak tanaman.
“Itu yang dikhawatirkan apabila musim hujan dengan kelembapan tinggi, jarak tanaman rapat dan tidak kompak membahayakan kita,” ujarnya.
Dengan dimulai gerakan awal percepatan tanam, dimasa tanam (MT) 1 bulan Oktober 2020-Maret 2022. Pihaknya berharap bisa panen di akhir tahun 2021 atau awal 2022, yang diawali dari wilayah Cilacap bagian timur hingga ke barat.
“Tahapannya panen dari wilayah timur ke barat, produksi terjaga harapannya sekenarionya harga tidak terlalu jatuh akibat panen raya,” ujarnya.