SERAYUNEWS– Kelompok Tani Karya Tani di Dusun Banjaranyar, Desa Banjareja Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap dilatih membuat biosaka. Metode pertanian ramah lingkungan ini efektif untuk mengendalikan hama dan menekan biaya produksi.
Peserta pelatihan pembuatan oleh anggota Kelompok Tani Karya Tani. Ada juga pendampingan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Nusawungu, Penyuluh Pertanian dan Babinsa Nusawungu, di rumah anggota kelompok tani, Selasa (29/8/2023).
POPT Kecamatan Nusawungu, Slamet Riadi mengatakan, bahwa biosaka adalah salah satu metode pertanian ramah lingkungan dengan teknologi mudah dan murah yang dapat diterapkan oleh petani. Hal ini sebagai upaya menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas pertanian.
“Dengan cara mengolah bahan bahan dari tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit serta mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50 sampai 90 persen,” ujarnya.
Menurutnya, pembuatan biosaka sangat mudah dan murah, dengan memanfaatkan lima bahan tanaman atau rumput yang berbeda yang direndam dengan air dalam sebuah wadah baskom atau ember. Rumput yang direndam itu ditekan dengan perlahan dengan perasaan hingga mengeluarkan enzim biosaka.
“Edukasi biosaka diharapkan ke depannya masyarakat bisa mempraktekkan sendiri dan bisa menggunakan biosaka untuk pertanian sehingga masyarakat bisa menekan penggunaan pupuk,” imbuhnya.
Edukasi pembuatan biosaka kepada kelompok tani disambut baik, dengan metode pertanian ramah lingkungan ini diharap menjadi solusi menekan biaya produksi dan meningkatkan produksi pertanian.
“Ini baru belajar, semoga bisa diaplikasikan dengan baik, sehingga bisa menekan biaya produksi terutama harga pupuk yang terus naik,” ujar Febri.
Latihan pembuatan biosaka juga mendapat pendampingan dari Babinsa Nusawungu, sebagai bentuk kepedulian kepada petani di wilayah binaannya dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Selaku Babinsa saya akan mendampingi petani dalam praktek-praktek pembuatan biosaka, ini merupakan wujud kepedulian kami dan PPL Kecamatan Nusawungu agar masyarakat bisa mengurangi dampak inflasi dan bisa mendapatkan hasil pertanian yang maksimal,” ujar Serka Bahrul.