Purbalingga, serayunews.com
Para petani di Kabupaten Purbalingga, mulai diimbau untuk menggunakan pupuk organik. Hal itu bisa menjadi solusi atas sulitnya mendapatkan pupuk kimia pabrikan. Selain itu, sekaligus memulihkan kondisi tanah yang sudah cenderung jenuh dan tidak subur lagi.
Berangkat dari kondisi tersebut, melalui Partai Gerindra, Purbalingga mendapatkan bantuan pupuk organik dari Kementerian Pertanian. Setidaknya, bantuan tersebut bisa menjadi obat keresahan para petani.
“Ini bisa menjadi solusi alternatif dimana kondisi tanah sudah cenderung menurun, tingkat jenuhnya yang tinggi. Pupuk organik ini mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman,” kata Kepala Dinas Pertanian, Mukodam, pada acara sosialisasi dan penyerahan pupuk cair organik bantuan Kementerian, Kamis (10/11/2022).
Bantuan pupuk dari Kementerian itu, bisa untuk lahan seluas 4555 ha dan dibagikan kepada 144 kelompok tani di 5 kecamatan meliputi Padamara, Kalimanah, Kertanegara, Purbalingga, Kemangkon.
“Jadi pupuk ini, khusus untuk tanaman padi,” katanya.
Lebih lanjut Mukodam menyampaikan, di Kabupaten Purbalingga penggunaan pupuk organik sudah mulai diterapkan. Produk Pertanian yang dihasilkan juga relatif lebih sehat, sehingga harga penjualan juga lebih tinggi.
“Jika pupuknya organik, maka tanaman juga lebih sehat. Secara jangka panjang kondisi tanah juga terjaga, tidak terlalu banyak terkontaminasi unsur kimia,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Purbalingga Adi Yuwono menyampaikan, Fraksi Gerindra mendapatkan aspirasi dari para petani terkait kesulitan mendapatkan pupuk. Sehingga, Fraksi Gerindra mencoba mencarikan solusi.
“Kami bersinergi dengan Dinpertan dan hasil studi banding kami ke Jabar, didapat bantuan pupuk organik ini senilai Rp1,7 miliar,” katanya.
Adi Yuwono menambahkan, kepedulian dengan para petani juga merupakan instruksi dari Ketua Partai Gerindra. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya memperjuangkan nasib petani di Purbalingga.
“Ini juga merupakan instruksi dari Ketua Partai agar kita dekat dengan para petani, karena mereka (Petani, red) merupakan pejuang pangan tanah air,” kata dia.