SERAYUNEWS – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti MEd menegaskan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan anak yatim. Tujuannya untuk menghindari stigma negatif sebagai generasi peminta-minta.
Hal itu disampaikan Prof Mu’ti saat acara Jambore MCC LKSA Ke-3 Panti Asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Jawa Tengah, di Wana Wisata Baturraden, Selasa (25/6/2024). Jambore diikuti oleh panti asuhan dari seluruh Jawa Tengah, yang berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis (25-27/06/2024).
“Kita harus membangun semangat dan tekad dalam diri anak-anak yatim bahwa mereka memiliki potensi besar dan masa depan yang cerah. Menjadi anak yatim tidak boleh menjadi alasan untuk menjadi generasi peminta-minta. Kita harus memberikan mereka pendidikan dan keterampilan yang memadai agar mereka bisa mandiri dan sukses,” katanya.
Prof. Mu’ti menyampaikan pesan tegas bahwa menjadi anak yatim bukanlah alasan untuk menyerah pada nasib. Kegiatan jambore ini dirancang untuk memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak panti asuhan.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang untuk mengasah keterampilan, memperluas wawasan, dan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri anak-anak,” ujarnya.
Ketua PDM Banyumas, M. Djohar AS MPd juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membangun karakter anak-anak. Karena melalui kegiatan seperti ini, setidaknya bisa untuk menambah kegiatan positif. Melatih anak untuk bersosialisasi dan berjejaring. Sehingga akan bermanfaat untuk masa depan anak.
“Dengan adanya jambore ini, kami ingin anak-anak merasakan kebersamaan, belajar mandiri, dan menjadi pribadi yang tangguh,” katanya.
Sedangkan Rektor UMP, Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso, mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan ini. Dia mengatakan, anak panti asuhan adalah bagian penting kehidupan.
“Anak-anak panti asuhan adalah bagian penting dari masa depan bangsa. Kita harus memberikan mereka dukungan penuh dan bimbingan yang tepat agar mereka bisa meraih cita-cita mereka,” kata dia.
