SERAYUNEWS – Proses pemungutan sampai penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kungkinan bisa memakan waktu lebih dari 12 jam. Maka dari itu, kesehatan para petugas yang berjaga di TPS wajib dalam kondisi prima.
Perkiraan itu berdasarkan dari kegiatan simulasi pencoblosan KPU Banyumas, Minggu (24/12/2023). Panitia mencatat seluruh tahapan, sehingga dapat estimasi waktu dalam proses pemungutan suara real nanti.
“Kita catat waktunya mulai persiapan, pemilih mendaftar, sampai lama di bilik suara,” kata Divisi teknis penyelenggaran, Sidiq Fatoni, Minggu siang.
Pada simulasi tersebut, KPU menciptakan suasana seperti pencoblosan sebenarnya. Ada 296 orang pemilih yang ikut dalam simulasi tersebut, 230 di antaranya adalah orang asli Sidabowa. Sehingga ada contoh pemilih dari semua rentang usia, bahkan ada juga pemilih difabel.
“Kami catat untuk pemilih usia renta, rata-rata realtimenya 8 sampai 10 menit per orang. termasuk lama di bilik suaranya,” katanya.
Ada lima surat suara yang masuk simulasi pencoblosan, yakni surat suara presiden wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Namun, untuk tahap penghitungan suara, hanya dua jenis yakni surat suara Presiden dan Wakil, serta DPR RI.
“Tadi mulai pukul 7 pagi, rapat panitia TPS, langsung berlanjut tahap pencoblosan. Kalau sampai penghitungan suara bisa sore atau malam, sekitar 12 jam,” katanya.
Waktu yang cukup lama itu, akan berimbas pada stamina para petugas. Stamina yang menurun, tetu akan mempengaruhi kemampuan. Sehingga, bisa menjadikan waktu molor.
Toni menambahkan, salah satu yang menjadi catatan dan bahan evaluasi adalah tentang kondisi SDM para KPPS. Selain karena berdampak pada kesehatan, kondisi lelah bisa menurunkan konsentrasi dalam bekerja. Sehingga tercipta potensi kelalaian, dalam pencatatan atau penghitungan suara.
“Kalau treatment khusus dengan pemberian tambahan nutrisi atau vitamin, belum. Tapi bisa kita usahakan, tapi setidaknya kami imbau mulai kurangi nongkrong atau begadang, jaga kesehatan dari sekarang,” katanya.