SERAYUNEWS – Kiper timnas Indonesia asal Banjarnegara, Fani Supriyanto, tak kuasa menahan tangis usai mendapat kartu merah dari wasit.
Kiper Timnas Putri Indonesia U-19, Fani Supriyanto, terlihat menangis histeris setelah di usir wasit dalam laga semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023. Timnas harus bermain dengan 10 orang, sejak menit keempat.
Fani mengambil inisiatif keluar dari kotak penalti, untuk menghalau penetrasi penyerang Thailand, Thawanrat Promthongmee. Pemain lawan, berhasil lolos dari jebakan offside pertahanan Indonesia.
Thawanrat sangat cerdik dan berlari cepat, memanfaatkan umpan terobosan dari gelandang timnya. Setelah para pemain bertahan Indonesia tertinggal, Fani maju menghadang Thawanrat.
Usaha Fani dengan sapuan kaki, membuat Thawanrat terjatuh. Wasit pun meniup peluit, namun tak langsung mengeluarkan kartu. Ketika wasit mengeluarkan kartu merah, Fani pun melakukan protes.
Wasit tetap tidak bergeming. Fani hanya bisa memprotes dan terlihat mulai menitihkan air mata. Rekan setim Fani pun, berusaha menenangkannya yang berusaha mendekati wasit.
Setelah berjalan ke pinggir lapangan, Fani juga di hampiri oleh pelatih kiper, Kurnia Sandy dan coba menenangkannya.
Pelatih Rudy Eka Priyambada, terpaksa melakukan pergantian pemain dengan kiper cadangan Shesilia Putri Desrina, masuk menggantikan Mayzura Alifa Yusuf.
Efek langsung terasa, saat menit 14. Gawang Indonesia kebobolan, dalam kemelut yang di manfaatkan pemain tengah Thailand, Thawanrat Promthongmee.
Namun, Claudia Scheunemann mampu membalas di menit ke-24, melalui tendangan keras. Tetapi di akhir babak kedua, Indonesia harus kalah 1-7 atas Thailand.
Konferensi pers media seusai laga, pelatih Rudy Eka Priambada memberikan tanggapan atas hukuman kepada pemainnya.
Menurut Rudy Eka, seharusnya pihak AFF tidak menempatkan tugas kepada wasit asal negara yang menjadi semifinalis.
“Lain kali, kalau bisa AFF bisa tidak ambil wasit dari empat semifinalis? Tadi wasit dari Vietnam, banyak merugikan kita,” ujar Rudy Eka, di kutip serayunews.com pada laman PSSI.
Namun, ia tetap optimis dalam menatap langkah ke depan karena merupakan hal wajar dalam sepakbola.***