SERAYUNEWS— Untuk menjaga keberlanjutan legasi Presiden Jokowi, Kantor Staf Presiden (KSP) menginisiasi wadah bernama Indonesia Future Network (IFN).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan IFN juga turut merumuskan kebijakan-kebijakan menuju Indonesia Emas 2045 melalui berbagai diskusi.
“Hasil dari setiap diskusi akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah saat ini maupun pemerintahan yang akan datang,” kata Moeldoko pada konferensi pers Kick off IFN di gedung Bina Graha Jakarta (22/4/2024).
Selanjutnya, ini menjadi menarik karena terdapat Pijar Foundation dalam IFN. Pijar merupakan lembaga nirlaba yang sempat menyita perhatian publik.
IFN merupakan program kolaborasi multipihak antara Kantor Staf Presiden dengan beberpa pihak. Di antaranya, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Pijar Foundation, Huawei, dan Perkumpulan Warga Muda.
Penamaan future di IFN seolah melanjutkan agenda Pijar Foundation yang menggelar The Futurist Summit 2023. Kegiatan itu berlangsung pada Selasa, 12 Desember 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan.
Terlebih lagi, akun Instagram Pijar Foundation pada pertengahan Desember 2023 menampilkan foto-foto wajah pejabat dan pebisnis di The Futurist Summit 2023.
Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Chief Executive Officer GoTo Group Patrick Walujo, dan Managing Director Bank Dunia Mari Elka Pangestu menjadi pembicara dalam konferensi berskala nasional tersebut.
Majalah Tempo edisi Minggu 28 January 2024 menurunkan Laporan Utama berjudul Cara Pratikno Menghimpun Dana CSR Perusahaan dan BUMN. Kemudian, majalah ini menulis ada dugaan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendirikan yayasan untuk menampung duit CSR.
Sementara itu, majalah Tempo mengulas secara mendalam tentang keberadaan yayasan tersebut, yaitu Yayasan Pijar.
Yayasan ini berdiri pada tahun 2016 dan tidak mencantumkan nama Pratikno dalam akta pendiriannya. Enam rekan Pratikno, dua di antaranya mantan pejabat Istana, mengatakan Pijar didirikan oleh Menteri Sekretaris Negara.
Pijar memiliki dua kantor yaitu di Gondokusuman, Yogyakarta; dan Kuningan, Jakarta Selatan.
Di Pijar, Pratikno mengumpulkan anak-anak muda dari berbagai profesi dan latar belakang untuk berjejaring dengan perusahaan-perusahaan besar.
“Saya mendukung berbagai inisiatif anak muda untuk mendorong inovasi dan menjadi motor penggerak berkembangnya talenta-talenta hebat di masa depan,” kata Pratikno dalam tanggapan tertulis kepada Tempo, 26 Januari 2024.
Dua orang dekat Pratikno yang mengetahui terbentuknya Pijar mengatakan, kepengurusan yayasan awalnya berisi sejumlah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Kini, anak sulung Pratikno, Anisa Firdia Hanum, dan menantunya, Aldiego Makayasa, mengelola Pijar. Aldiego tidak menanggapi permintaan wawancara Tempo.
Pratikno enggan menjawab lebih detail soal keterlibatannya di Pijar.
“Tolong diperdalam dengan pengurus Yayasan Pijar,” kata mantan Rektor UGM ini.
Sejumlah rekan Pratikno menuturkan, pada 2021, ia menempatkan Arsjad Rasjid dan Wishnutama Kusubandio sebagai bagian dewan pengawas di Pijar. Keduanya ia nilai mampu menjaring relasi bisnis dari dalam dan luar negeri.
Arsjad saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, sedangkan Wishnutama adalah mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dua mantan petinggi Istana dan petinggi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mengetahui aktivitas Pratikno di Pijar mengatakan, yayasan ini menampung uang tanggung jawab sosial perusahaan alias Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut mereka, Pratikno bergerilya dengan mengerahkan perusahaan-perusahaan milik negara dan swasta untuk menyerahkan CSR-nya kepada Pijar.
Pertanyaannya kemudian, kehadiran IFN yang klaimnya sebagai sebagai wadah menjaga keberlanjutan legasi Jokowi, sebenarnya untuk kepentingan siapa? *** (O Jokowi)