SERAYUNEWS– Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Satria terpaksa menyetop produksi Istalasi Pengolahan Air (IPA) Sidabowa, di Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Stop produksi bersifat sementara itu mulai Senin (13/11/2023) pukul 23.00 WIB.
Direktur Teknik Perumdam Tirta Satria, Wipi Supriyanto melalui Humas Perumdam Tirta Satria, Yuni Tri Rahmawati dalam keterangannya menyebutkan, alasan mengapa IPA Sidabowa stop produksi untuk sementara. Hal itu karena adanya debit pompa intake yang menurun.
Menurutnya, kondisi itu karena pipa inlate tersumbat, akibat banjir maka IPA Sidabowa stop produksi untuk sementara waktu. Petugas Teknik Perumdam Tirta Satria terus berupaya mengatasi hal itu. Namun, selama proses perbaikan, aliran air kepada para pelanggan ke sejumlah wilayah, sementara mengalami gangguan.
Dia menyebutkan, petugas teknik hingga saat ini tengah melakukan perbaikan. Tim teknik memperkirakan pekerjaan akan membutuhkan waktu. Proses perbaikan sudah sejak Senin petang, pukul 23.00 WIB. Terdapat sejumlah wilayah bakal terdampak imbas IPA Sidabowa stop produksi sementara tersebut.
Sejumlah wilayah terdampak, antara lain wilayah Kelurahan Tanjung, Desa Kedungwringin, Desa Sidabowa, Desa Pangebatan (Lemah Urug dan Jomblang), Desa Kedungrandu, Desa Patikraja, Desa Pegalongan dan Desa Notog. Sejumlah wilayah terdampak, mayoritas di wilayah Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.
Mengenai informasi gangguan aliran air tersebut, pihaknya juga sudah memberikan informasi kepada masyarakat melalui akun instagram resminya. “Kami informasikan sehubungan dengan debit pompa intake yang menurun karena pipa inlate tersumbat akibat banjir. Maka IPA Sidabowa Stop Produksi untuk sementara,” tulisnya.
Kondisi saat ini, sedang dalam penanganan petugas teknik. Untuk aliran air sementara mengalami gangguan. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih,” katanya.
Pihak Perumdam Tirta Satria selalu mengimbau agar para pelanggan bisa menampung air, seperti halnya menggunakan tandon, bak penampun air atau ember tertutup. Sehingga, ketika ada proses perbaikan atau hal darurat, masyarakat sudah memiliki ketersediaan air.
Sejumlah pelanggan yang terdampak dalam proses perbaikan koneksi pipa tersebut harap bersabar, karena setelah perbaikan aliran air membutuhkan waktu untuk tiba ke rumah pelanggan. Setelah proses perbaikan, ada proses normalisasi aliran, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa kembali normal.