Cilacap, serayunews.com
Hal tersebut disampaikan Kepala Unit Tranfusi Darah PMI Cilacap dr Yuyung Budi Waskito. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki alat yang bisa menyimpan plasma konvalesen hingga dua tahun, sehingga saat ini fokus pada penghimpunan pendonornya. Sebab dari sejumlah pendonor yang dihimpun rata-rata yang lolos skrining sekitar 10% saja.
“Yang jelas di PMI Cilacap sudah bisa menyimpan plasma minimal satu tahun hingga dua tahun, kita masukkan dalam alat, sewaktu dibutuhkan kita tinggal mencairkan,” ujar Yuyung dalam keterangannya, Selasa (03/08/2021).
Meski demikian, proses pengambilan plasma konvalesen masih dilakukan secara manual, sebab pihaknya belum memiliki alat apheresis yang bisa bekerja memisahkan plasma secara otomatis.
“Kalau dengan apheresis saya hitung jika diambil dua minggu sekali, berarti satu orang bisa mengambil delapan kali, dengan sekali pengambilan bisa dua hingga tiga kantong, berarti satu orang bisa mengambil delapan kantong, kalau konvensional hanya terambil dua kantong,” ujarnya.
Yuyung menambahkan, sejak donor plasma konvalesen dikenalkan di Cilacap pada awal tahun 2021, kini sudah banyak yang mendonorkan secara mandiri ke PMI Cilacap. Dan sejak itu pihaknya sudah bisa mengambil hinggga 380 pendonor. Bahkan untuk menghimpun lebih banyak pendonor, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperbanyak stok ketersediaan.
Namun menurutnya, dari sejumlah pendonor yang dihimpun baik secara massal maupun mandiri, rata-rata yang lolos skrining sekitar 10%nya saja.
“Banyak yang sudah tahu, 14 hari sembuh dari Covid, sudah mulai banyak yang donor, saya juga sudah ngobrol dengan Camat nanti bisa door to door untuk di data nanti akan kita skrining di Kecamatan, kita berusaha mencari dan memaksimalkan pendonor plasma konvalesen ini,” ujarnya.
Menurut Yuyung, tidak semua pasien Covid-19 bisa ditranfusi plasma konvalesen, sebab menurutnya juknis terbaru saat ini, pemberian plasma adalah pasien yang bergejala ringan hingga sedang, sementara juknis yang awal untuk gejala ringan hingga berat. Sedangka untuk kebutuhan setiap harinya, tergantung kebutuhan rumah sakit.
“Sama seperti kota lain, kita masih melibatkan keluarga untuk donor yang akan dibikin plasma konvalesen, untuk kebutuhan sangat tinggi sekali, kita tidak bisa menghitung perharinya karena setiap waktu akan berubah setiap rumah sakit,” ujarnya.