Cilacap, serayunews.com
Pemangkasan pohon beringin berukuran raksasa tersebut dikerjakan oleh sejumlah pekerja dengan cara manual dan mesin gergaji. Sebelumnya, Pohon beringin dengan tinggi sekitar 15 meter itu nampak rindang dan sering disinggahi warga untuk berteduh dan mencari udara segar di bawahnya. Namun setelah dipangkas warga menilai rindang dan peneduhnya semakin berkurang.
“Memang suasana jadi terlihat terang, tapi lokasinya jadi terasa panas, kalau bisa pemangkasannya jangan dihabiskan, biar masih ada teduhnya,” ujar Andri warga Kelurahan Sidanegara saat melintasi alun-alun Cilacap, Kamis (26/08).
Sementara itu, Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Cilacap Kusnadi menyampaikan, pohon beringin yang dipangkas tersebut untuk mengurangi ketingggian pohon meskipun rindang dan unsur penghijaunnya menjadi berkurang.
“Kalau pohon beringin semakin rindang semakin bagus dalam kacamata kita sebetulnya, baik dari sisi penghijauannya, peneduhnya. Disisi lain apalagi itu di dekat masjid kita pertimbangkan, tetapi kalau diluar area itu dan sekiranya tidak membahayakan ya tidak perlu dipotong,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan umur pohon yang sudah tua, sehingga rawan keropos dan bisa membahayakan jika diterpa angin yang kuat. Namun menurutnya konstruksi bagian bawah pohon masih cukup kuat.
“Sebelah barat ada 2 pohon yang tua berumur puluhan tahun mungkin malah ada setengah abad. kalau sisi timur masih terbilang baru semua. Dulu pernah roboh di depan Lapas Cilacap kita tanami lagi dan sudah besar, termasuk di depan Kejaksaan juga baru,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas juga sudah membuat rancangan bonsai beringin dengan sampel mengganti dua pohon sisi timur dan barat, namun belum terlaksana karen terbentur anggaran.
“Kita secara bertahap kalau yang tinggi kita tetap coba kurangi, agar pendek tapi rindang, kita sebetulnya yang pendek rindang saat ini mau dibikin bonsai tapi belum terlaksana terkait anggaran,” ujarnya.