SERAYUNEWS – Polisi sampaikan permntaan maaf, atas insiden gas air mata yang mencelakai sejumlah siswa di SDN 1 Purwanegara Purwokerto, Jumat (13/10/2023).
Gas air mata yang membuat 5 siswa terpaksa di larikan ke Puskesmas tersebut, bersumber dari latihan anggota Polresta Banyumas dan Brimob Purwokerto.
“Saya sebagai Kapolresta meminta maaf atas insiden ini, karena mengakibatkan siswa SD matanya perih. Bahkan, ada lima orang yang mendapatkan perawatan di puskesmas dan saat ini sudah kembali ke rumah,” ujar Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu di dampingi Komandan Brimob Purwokerto, Kompol Asfaroni, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Sejumlah Siswa SDN 1 Purwanegara Purwokerto Terkena Gas Air Mata, 5 Orang Dilarikan ke Puskesmas
Kapolresta mengaku, sudah berkoordinasi dengan instruktur supaya ke depan akan ada evaluasi terkait pelatihan ini. Insiden tersebut bermula adanya latihan rutin, para anggota Polresta Banyumas dengan Brimob di Lapangan Brimob. Salah satu materinya, yakni pelatihan menggunakan laras licin dan lontar laras licin yaitu gas air mata.
“Sekitar pukul 08.30 WIB, di laksanakan pelatihan penembakan laras licin yang menggunakan gas air mata. Kemudian, latihan pengendalian massa. Pada saat latihan itu, salah satu instruktur mendapat telepon dari guru ada anak yang matanya perih dan tenggorokan kering,” kata dia.
Dari laporan tersebut, Perwira Polresta Banyumas dan Instruktur latihan kemudian mendatangi sekolah dan membawa 5 anak ke puskesmas. Setelah mendapatkan perawatan, anak-anak tersebut sudah bisa kembali pulang ke rumahnya masing-masing.
“Nantinya pada saat jam sekolah, pelatihan akan di alihkan ke tempat yang lebih aman. Kemudian, kami juga akan melakukan pemantauan dan mengirim tim kesehatan ke anak-anak yang sempat di bawa ke Puskesmas,” ujarnya.
Pelatihan seperti itu menurut Kapolresta, sebenarnya sudah sering dilakukan. Namun, karena adanya angin, sehingga asap dari gas air mata terbawa sampai ke sekolahan.
“Ini menjadi bahan evaluasi kami, ke depan terkait pelatihan ini akan di pindahkan ke tempat lain agar lebih aman,” kata dia.