
SERAYUNEWS – Kepolisian Daerah Jawa Tengah masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus PO Cahaya Trans yang terjadi di Simpang Susun Krapyak, Tol Dalam Kota Semarang, Senin (22/12/2025) dini hari.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo menegaskan, penanganan seluruh korban dilakukan secara cepat, profesional, dan mengedepankan empati.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda saat meninjau langsung Posko Disaster Victim Identification (DVI) di Kamar Jenazah RSUD dr Kariadi Semarang, Senin (22/12/2025) pagi.
Berdasarkan informasi awal, kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekitar pukul 00.45 WIB.
Bus Cahaya Trans yang melaju dari Bogor menuju Yogyakarta diduga kehilangan kendali hingga menabrak pagar pembatas jalan di Simpang Susun Krapyak Tol Dalam Kota Semarang.
Saat kejadian, bus diketahui dikemudikan oleh sopir cadangan dan pengemudi tersebut dilaporkan selamat.
Kecelakaan maut ini mengakibatkan 16 penumpang meninggal dunia dan 17 penumpang mengalami luka-luka.
Sebanyak 15 korban meninggal di lokasi kejadian, sementara satu korban meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Tugu Semarang.
Seluruh korban meninggal dunia saat ini menjalani proses pemulasaraan dan identifikasi oleh Tim DVI Biddokkes Polda Jawa Tengah di kamar jenazah RSUD dr Kariadi.
Sementara korban luka-luka dirawat di RS Tugu, RS Columbia, dan RS Elisabeth Semarang.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya korban dalam peristiwa kecelakaan tersebut, peristiwa ini menjadi keprihatinan bersama,” ujar Kapolda Jawa Tengah.
Kapolda menjelaskan, kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan lalu lintas tunggal. Pengemudi bus yang merupakan sopir cadangan telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Saat ini pengemudi telah diamankan petugas untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, sementara penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian,” jelasnya.
Penanganan perkara dilakukan oleh Unit Laka Polrestabes Semarang dengan dukungan Ditlantas Polda Jateng.
Polda Jawa Tengah juga mengerahkan Biddokkes, tim medis, tim evakuasi, serta Tim DVI untuk menangani korban.
Posko DVI didirikan di RSUD dr Kariadi sebagai pusat informasi dan pendampingan bagi keluarga korban.
“Saat ini Tim DVI sedang melakukan proses identifikasi secara menyeluruh melalui metode post mortem dan ante mortem secara cermat dan profesional. Hal ini untuk memastikan ketepatan identitas sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga,” lanjut Kapolda.
Para korban luka mendapatkan perawatan medis sesuai tingkat cedera di rumah sakit rujukan. Kapolda memastikan seluruh biaya pengobatan korban luka-luka ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Seluruh biaya pengobatan bagi korban luka-luka akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Polda Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak rumah sakit berkomitmen membantu proses identifikasi hingga pemulangan jenazah ke kediaman masing-masing. Kami juga berkoordinasi dengan Jasa Raharja untuk memastikan seluruh korban mendapatkan santunan sesuai ketentuan,” jelas Kapolda.
Di akhir keterangannya, Kapolda mengimbau masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan berkendara selama libur Natal dan Tahun Baru serta memanfaatkan pos pengamanan yang telah disediakan.
“Utamakan keselamatan dalam berkendara. Kami telah siapkan 365 pos pengamanan, pos pelayanan dan pos kesehatan yang tersebar di rest area, tempat wisata dan pusat keramaian masyarakat lainnya. Kami menghimbau seluruh masyarakat dan pengguna jalan untuk memanfaatkan seluruh pos guna beristirahat, memeriksa kondisi kendaraan, serta menjaga kebugaran fisik selama perjalanan,” tandas Kapolda.
Adapun daftar identitas korban tewas dan luka akibat kecelakaan bus di Simpang Susun Krapyak sebagai berikut (Meninggal Dunia/MD 16 orang, Luka Ringa/ LR 17 orang) :
1. Sadimin, 57 th, Laki-laki
2. Srihono, 53 th, Laki-laki
3. Listiana, 44 th, Perempuan
4. Sugimo, 62 th, Laki-laki
5. Haryadin, 43 th, Laki-laki
6. Mutia Citra, 19 th, Perempuan
7. Saguh, 62 th, Laki-laki
8. Wahyu Eko, 26 th, Laki-laki
9. Erna Peni, 53 th, Perempuan
10. Yanto, 47 th, Laki-laki
11. Anis Munandar, 36 th, Laki-laki
12. Noviani, 31 th, Perempuan
13. Dwi Rahayu, 47 th, Perempuan
14. Anih, 56 th, Perempuan
15. Ngatiyem, 48 th, Perempuan
16. Perempuan (Tanpa Identitas)
17. Gilang Ihsan Faruq, 21 th, Laki-laki, Komplek PJKA 01/01 Tarok Dipo Guguak Panjang, Bukittinggi
18. Purwoko, 49 th, Laki-laki, Kebur Lor 02/11 Argomulyo, Cangkringan, Sleman
19. Robi Sugianto, 50 th, Laki-laki, DK Tengah 01/02 Kalisumur, Bumiayu, Brebes
20. Ardi Nata Triguna, 28 th, Laki-laki, Komplek DIT Bekang RT 02 RW 07 Cibinong
21. Setiyadi Sarwono, 66 th, Laki-laki, Lodalang RT 02 RW 08 Siswodilarang, Boyolali
22. Marno, 29 th, Laki-laki, Cibadak RT 01 RW 04, Bogor
23. Nyi Mas Jihan, 26 Perempuan, Cibinong, Bogor
24. Rujianti, 54, Perempuan, Juwiring, Klaten
25. Rafi Abdurahman, 19 th, Laki-laki, Cluster Lestari Ciputat RT 04 RW 06
26. Karnoto, 31 th, Laki-laki, Jatirejo RT 02 RW 15 Kragitan, Klaten
27. Hafis Ahmad, 19 th, Laki-laki, Dusun Binasi RT 00 RW 00 Talawi Mudiak, Kota Batu
28. Parwono, 57 th, Laki-laki, Talesan RT 03 RW 01 Purwantoro, Wonogiri
29. Prisma Andika, 32 th, Laki-laki, Gadung Mlati RT 01 RW 10 Kajoran, Klaten Selatan
30. Ahmad Purnomo, , Laki-laki, Kaliwungu, Ungaran
31. Hakeem Myrnago, 30 th, Laki-laki
32. Aulia Penaya, 27 th, Perempuan
33. Mahija Ketara, 28 th