Dikutip dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purbalingga, pada Kamis (10/12/2020), pukul 21.08 WIB, warga Purbalingga yang positif korona mencapai 2.118 orang. Sebanyak 1.434 orang masih menjalani perawatan. Sejumlah 613 orang sembuh dan meninggal 71 orang. Padahal, empat hari lalu masih di angka 1.644 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono mengatakan, salah satu penyebab kematian pada pasien positif Covid-19 yakni adanya komorbiditas atau penyakit penyerta yang dapat memperburuk perjalanan penyakit Covid-19.
“Komorbiditas tersebut terutama penyakit Asma, TB Paru, Jantung, Hipertensi dan diabetes,” kata Hanung, Jumat (11/12/2020).
Berbagai langkah sudah diupayakan Pemkab untuk menekan persebaran Covid-19. Di antaranya meningkatkan frekuensi razia pelanggar protokol kesehatan, memasang voice announcer protokol kesehatan di tiap traffic light, memasang spanduk imbauan di kota hingga desa. Hingga melaksanakan razia protokol kesehatan secara masif.
“Kepada ketua tim gugus tugas bisa mengedukasi masyarakat ketika ada isolasi mandiri untuk dikondisikan jangan dikucilkan, kearifan lokal Jogo Tonggo diaktifkan,” ujar Hanung.
Sementara itu, dari Dinkes juga berupaya melakukan tracing, testing, treatment (3 T). Hal itu bertujuan mengetahui persebarannya. Sehingga bisa dilakukan penanganan. Hasil tes pun itu bukan manipulasi. Melainkan hasil asli dari laboratorium dari RS Margono Purwokerto.
“Kami akan tetap kukuh melaksanakan 3T, meski angka kasus meningkat tapi harapannya virus tidak menyebar, dan angka kesembuhan akan meningkat,” kata Hanung.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab, diharapkan bisa membuahkan hasil. Di antaranya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sebab, pandemi bukan saja tugas pemerintah melainkan tanggung jawab bersama.