SERAYUNEWS– Pertanian berkelanjutan menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan dan meningkatkan ketahanan pangan skala rumah tangga. Sistem hidroponik memungkinkan penanaman tanpa tanah, namun menggunakan media air kaya nutrisi terbukti efektif memanfaatkan lahan terbatas.
Hal itulah yang melatarbelakangi Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap konsisten mendampingi Kelompok Wanita Tani (KW) Tandur Makmur di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Cilacap. Terbukti, KWT ini sukses melakukan panen perdana hidroponik selada dari green house, baru-baru ini.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna menyebutkan panen ini menjadi bukti keberhasilan penerapan teknologi pertanian modern yang mampu mendukung kemandirian pangan masyarakat. “Dari 200 lubang tanam, ada 192 atau 96 persen lubang di antaranya berhasil tumbuh dengan baik. Artinya prosentase keberhasilan program ini cukup tinggi,” katanya, Senin (1/9/2025).
Dijelaskan Cecep, pihaknya berkomitmen terus mendampingi petani agar mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. “Kami memberikan dukungan infrastruktur green house, infrastruktur hidroponik beserta peralatan, pelatihan dan pendampingan. Ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tetapi mendorong tercipta desa mandiri pangan yang ramah lingkungan,” lanjutnya.
Lanjut dia, sistem hidroponik memungkinkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga, menanam sayuran hijau seperti selada secara lebih efisien. “Sistem hidroponik yang digunakan yaitu Nutrient Film Technique (NFT) dengan mengalirkan nutrisi hidroponik secara tipis dan terus menerus ke akar tanaman yang tumbuh dalam talang atau pipa,” ucap Cecep.
Selama prosesnya, ibu rumah tangga terlibat aktif tidak hanya pada tahap perawatan tetapi juga dalam seluruh siklus pertanian hidroponik. “Dimulai pembenihan, penyemaian, pemberian nutrisi, pengecekan kadar nutrisi, pemantauan pertumbuhan, hingga masa panen,” ungkapnya.
Keterlibatan ini menunjukkan pertanian berkelanjutan tidak hanya bergantung pada petani skala besar, tetapi juga bisa digerakkan dari tingkat rumah tangga. “Hasil panen selada kemudian dipasarkan dengan cara menitipkan ke pedagang pasar, warung, serta penjualan daring (online),” imbuh Cecep.
Ditambahkan melalui program Kalijaran Masyarakat Pertanian Berkelanjutan (MAPAN) ini, Kilang Cilacap memberikan beragam pelatihan & fasilitas, mulai pemanfaatan kompos organik, pengelolaan lahan berkelanjutan, hingga diversifikasi produk. “Dengan konsistensi pendampingan, Kalijaran diharapkan tumbuh sebagai percontohan pertanian modern di Cilacap,” ungkap Cecep.
Ketua KWT Tandur Makmur Kalijaran, Siska Purnamasari menyambut antusias program pendampingan Kilang Cilacap untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga. “Kami bersyukur melalui program hidroponik dari Kilang Cilacap ini, ibu-ibu semakin berdaya dan memiliki semangat tinggi untuk belajar bertani secara hidroponik. Aktivitas baru yang menyenangkan dan produktif,” ucapnya.