Al Rayyan, serayunews.com
Di website fifa.com, Mabil menegaskan bahwa Prancis memang tim dengan kualitas yang tinggi. “Namun, mereka sama dengan kami, sama-sama manusia,” ujar Mabil.
Maka, Mabil pun mengindikasikan jika Prancis adalah sekumpulan pemain yang tetap memiliki kekurangan. Karena itu, Australia hanya butuh bermain sebaik mungkin dan tetap memberi hormat pada Prancis.
Lucas Hernandez di website fifa.com menyebutkan Australia bukan tim yang mudah kalah. Lucas mengatakan jika pada 2018 lalu, Prancis juga berada satu grup dengan Australia. Saat itu, Prancis tidak mudah mengalahkan tim berjuluk Socceroos itu.
Lucas berharap momen di 2018 kembali terulang. Sehingga Prancis bisa mendapatkan kemenangan. Hanya saja memang, di Piala Dunia 2022, Prancis banyak kehilangan para pemain andalannya.
Tak ada Paul Pogba, Karim Benzema, dan N’Golo Kante. Ketiganya adalah andalan di lini tengah dan depan. Mereka mengalami cedera.
Karena itu, Prancis akan mengandalkan para pemain muda di lini tengah seperti, Tchouameni, Camavinga, dan ada juga pemain yang agak senior seperti Rabiot. Di depan, Prancis akan mengandalkan Olivier Giroud sebagai mesin gol.
Dalam enam laga terakhir, Prancis hanya menang sekali, seri dua kali, dan kalah tiga kali. Dua kekalahan di antaranya dari Denmark yang akan ada satu grup dengan Prancis di Piala Dunia 2022. Di sisi lain, Australia dalam lima laga menang empat kali dan seri sekali.
Memang secara statistik di laga terakhir, Australia lebih bagus. Hanya saja, Prancis tetaplah tim dengan kumpulan pemain matang pada liga di Eropa. Kematangan pemain Prancis akan sangat bermanfaat di ajang bergengsi seperti Piala Dunia 2022.
Kemungkinan, Prancis bisa mendapatkan kemenangan tapi tentu tidak mudah. Tapi jika Prancis tak mampu memanfaatkan kematangan timnya, laga bisa berakhir seri.