SERAYUNEWS-Laga semifinal Piala Eropa 2024 antara Prancis vs Spanyol akan terjadi pada Rabu (10/7/2024) mulai pukul 02.00 WIB. Laga itu adalah potret tembok yang kokoh milik Prancis melawan kreativitas serangan milik Spanyol.
Lini belakang Prancis memang sangat kokoh. Sampai babak perempatfinal, Prancis hanya kebobolan sekali. Itu pun melalui tendangan penalti penyerang Polandia Robert Lewandowski di fase grup. Selebihnya, gawang Prancis masih aman.
Kokohnya pertahanan Prancis bisa terlihat dari statistik. Misalnya kala melawan Portugal, para pemain belakang Prancis banyak melakukan sapuan. Bahkan, sapuan juga oleh pemain gelandang bertahan.
Dikutip dari Whoscored, bek tengah William Saliba di laga melawan Portugal melakukan delapan kali sapuan. Ini adalah jumlah terbanyak daripada pemain Prancis yang lain. Duet Saliba di tengah yaki Dayot Upamecano melakukan empat sapuan. Kiper Mike Maignan dan bek kanan Jules Kunde juga melakukan empat sapuan.
Bahkan Aurelian Tchouameni melakukan enam sapuan. Kante melakukan tiga sapuan. Sapuan adalah usaha menghalau serangan lawan. Untuk urusan takel, Jules Kunde rajin melakukan takel sampai lima kali. Takel adalah usaha untuk menghentikan bola yang dibawa lawan.
Singkat kata, pertahanan Prancis memang luar biasa. Mereka tak hanya ditopang oleh bek hebat tapi juga gelandang yang mau membantu pertahanan dengan maksimal.
Hanya saja, pertahanan yang istimewa ini tak sejalan dengan penyerangan. Prancis sejauh ini baru bisa membuat tiga gol. Itu pun dua gol di antaranya melalui bunuh diri pemain lawan. Praktis hanya ada satu pemain Prancis yang membuat gol yakni Kylian Mbappe. Gol Mbappe ke gawang Polandia pun terjadi melalui tendangan penalti.
Beda Prancis, beda pula Spanyol. Spanyol dikenal dengan kreativitas penyerangannya. Mereka bertumpu pada dua sayap muda yakni Lamine Yamal dan Nico Williams. Yamal masih 16 tahun dan Nico berusia 21 tahun.
Dari data Whoscored, di laga melawan Jerman, Yamal melakukan tiga kali umpan kunci. Sementara, Nico melakukan dua kali dribel. Tak hanya itu, pemain seperti Dani Olmo juga bermain luar biasa ketika melawan Jerman. Dia melakukan tiga kali umpan kunci dan lima dribel.
Aksi individual penyerang Spanyol memang berpotensi memberi ancaman pada lawannya. Aksi individu berpotensi membuka ruang pertahanan lawan. Sehingga ada kemungkinan penyerang Spanyol bisa memanfaatkan celah pertahanan untuk mencetak gol.