Banyumas, serayunews.com
Melalui strategi pengelolaan portofolio dan pengembangan bisnis yang tepat, WTR sebagai anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang telah bergerak di bidang investasi jalan tol selama hampir 10 tahun. Harapannya, mampu mencapai visi menjadi perusahaan terkemuka di bidang investasi jalan.
“Saya mengapresiasi strategi WTR yang terus menambah portofolio konsesi jalan tol dengan membangun ruas-ruas tol baru. Lalu, mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan. Kemudian, mengoptimalkan 10 konsesi jalan tol yang mereka miliki saat ini,” ujar Adisatrya.
Adisatrya menyampaikannya, dalam kegiatan sosialisasi dengan mengusung tema ”Sektor Konstruksi, Membangun Negeri Membangun Masyarakat” di Kantor Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas, pada Minggu (05/03/2023).
Baca juga: [insert page=’gelar-sosialisasi-di-cilacap-anggota-dpr-ri-adisatrya-sulisto-dorong-umkm-terapkan-sni-supaya-berdaya-saing-usaha’ display=’link’ inline]
Adisatrya menerangkan, strategi WTR telah berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif, pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada. Sampai akhir 2022, WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 Km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Keberhasilan WTR dalam mendivestasi ruas-ruas tolnya menjadi bukti kepada publik. Bukti, bahwa ruas tol milik WTR memiliki value dan nilai jual yang baik,“ terang Adisatrya.
Sebagai informasi, saat ini WTR menjadi pemilik saham mayoritas atas enam ruas tol. Enam ruas tol itu antara lain Jalan Tol Pemalang–Batang (39,20 Km), Jalan Tol Pasuruan–Probolinggo (43,75 Km). Kemudian, Jalan Tol Ciawi–Sukabumi (54 Km), Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (16,78 Km). Lalu, Jalan Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (38,29 Km), dan Jalan Tol Kayuagung–Palembang–Betung (111,69 Km). Selain itu, WTR juga memiliki saham minoritas di 4 ruas tol yaitu Jalan Tol Cimanggis– Cibitung (26,18 Km). Lalu, Jalan Tol Depok–Antasari (27,95 Km), Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (60,10 Km). Kemudian, Jalan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (143,25 Km).
Adisatrya menambahkan, selain kepemilikan saham jalan tol, WTR juga telah berhasil melakukan berbagai aksi korporasi sejak Tahun 2019. Kemudian berkontribusi positif dalam pemulihan kinerja keuangan Waskita. Sementara pada Tahun 2023 ini, WTR akan konsisten melakukan divestasi ruas tol yang salah satunya untuk mendukung proses restrukturisasi PT Waskita Karya selaku induk perusahaan WTR.
“Saya mendukung strategi WTR di Tahun 2023 ini, untuk terus melakukan aksi korporasi pelepasan saham atas ruas-ruas tol yang mereka miliki kepada investor strategis,” tambah Adisatrya.
Ke depannya, WTR akan fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun. Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi, untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera.