Nawaitush shauma fin nishfi min sya’bana sunnatan lillahi ta’ala.
SERAYUNEWS – Puasa Nisfu Syaban 2024 tanggal berapa? Simak jadwal melaksanakan ibadah puasa lengkap bacaan niat puasa dan doanya.
Nisfu Syaban atau malam pertengahan bulan Syaban merupakan malam yang dianggap istimewa dalam agama Islam. Umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan amalan seperti zikir, doa, dan puasa.
Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu tradisi yang dilakukan umat Islam untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Nisfu Syaban terjadi pada pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban. Jika dikonversi ke kalender Masehi, Sya’ban tahun ini bertepatan pada Sabtu, 24 Februari 2024 malam hingga 25 Februari 2024.
Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan bersamaan dengan puasa sunah Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah setiap bulannya kecuali pada Ramadhan.
Nawaitush shauma fin nishfi min sya’bana sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah SWT.”
Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in’ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn.
Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su’adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami.
Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
***