Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan, bahwa pihaknya berharap agar dapat memanfaatkan sisi potensi wisata yang ada di Pulau Nusakambangan. Namun karena Kawasan tersebut merupakan daerah super maksimum security dengan adanya Lapas dan menjadi otoritas dari Kemenkumham, sehingga ia meminta kepada Kemenko Bidang Marves agar bisa menindaklanjutinya di tingkat Kementerian.
“Seandainya memang Kemenko Marves mendukung (Pengembangan Destinasi Wisata Nusakambangan) karena ada kewenangan undang-undang pengelolaan pulau terluar adalah di Pemerintah Daerah. Terus kemudian nanti pengembangan kita menjadi tujuan wisata visit Indonesia nasional. Itu harapannya yang bisa kita harapkan dengan kuat,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Cilacap menyanggupi jika nantinya akan ada batasan-batasan apabila diperbolehkan untuk dapat mengelola dan memanfaatkan potensi wisata di Pulau Nusakambangan tersebut.
“Kami nanti akan patuh seandainya memang dibatasi harus sekian radius, sekian hektar atau turis tidak boleh masuk kesana (tempat yang memang dilarang oleh aturan) kami akan patuh tetapi mohon kami diberikan kesempatan untuk mengelola sisi pariwisata yang sangat indah di Nusakambangan,” ujarnya.
Ditambahkan Wabup, daerah potensi wisata di Nusakambangan ada sekitar 10 hektar lahan yang terpisah di sejumlah titik seperti Goa Masigit Sela, Pantai Rancababakan, Pantai Pasir Putih dan Pantai Permisan. Sehingga jika nantinya bisa dikelola pariwisatanya, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Cilacap.
“Ini kan pertumbuhan ekonomi, banyak daerah yang maju pariwisatanya itu ada, kalau orang datang berwisata kesini kan akan membeli apa, hotelnya laku, makanannya laku, pastinya ekonomi akan berkembang,” ungkapnya.
Ia juga berharap usulan tersebut bisa terealisasi, karena saat ini sebagian wilayah Nusakambangan juga dikelola oleh PT Solusi Bangun Indonesia, sehingga Pemkab Cilacap juga mengusulkan empat titik zonasi potensi wisatanya tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dirhansyah Conbul menyampaikan, bahwa nantinya hasil kunjungan lapangan akan dirundingkan lebih lanjut bersama dengan Pimpinan agar nantinya bisa ditindaklanjuti kembali beberapa hal yang belum selaras.
“Kalau potensi sudah kita lihat kemarin memang sangat bagus, namun ada regulasi-regulasi yang perlu diselaraskan karena memang ini menyangkut sektor. Semua sektor harus sama-sama berjalan. Jangan sampai ada regulasi yang kontra dan dilanggar jadi harus dirundingkan ke level yang lebih tinggi dulu,” jelasnya.